Makassar, sulselprov.go.id - Pemerintah provinsi Sulsel memberikan apresiasi setinggi tingginya atas inisiatif yang dilakukan oleh komunitas pecinta dan penghobby filateli ini. Tentu juga ini yang tak terpisahkan oleh Dinas Kominfo Sulsel yang merencanakan kegiatan ini sejak awal sehingga acara ini dapat digelar. Keberadaan filateli ini menjdi bagian yang tak terpisahkan dalam memperdalam ilmu sejarah, menciptakan jalinan persahabatan dan persaudaraan dan tentu meningkatkan kreatifitas
Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten III Bidang Administrasi Tautoto T Ranggina saat membacakan sambutan mewakili Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman pada acara Pameran Nasional Filateli dan Dua Negara Indonesia dan Uni Emirat Arab Serta Persahabatan Internasional yang gelar di Trans Studio Mall Makassar 21 Oktober 2022.
Pameran filateli tahun ini mengangkat tema "Transformasi Filateli Menuju Indonesia Maju dan Berkarakter". Pameran ini berlangsung selama 3 hari (21-23 Oktober 2022).
Selain untuk memperkenalkan dan memberikan edukasi kepada generasi muda serta masyarakat luas akan pentingnya filateli sebagai sarana penyampaian ilmu pengetahuan sejarah masa silam dan sebagai ajang mempererat tali persaudaraan antar pecinta dan kolektor filateli, kegiatan ini juga digelar untuk memperingati hari jadi ke-353 Sulawesi Selatan.
"Di era 20 dan 30 tahun lalu filateli sangat-sangat dibutuhkan. Tapi sekarang sudah menjadi lembaran bagian dari sejarah dan ini bagusnya bisa menjadi rujukan atau bisa menjadi pelajaran bagi siswa-siswa SD SMP SMA. Generasi muda yang belum tidak sempat melihat mata uang kuno bisa melihat dengan menghadiri pameran filateli ini".
Ia juga berpesan agar masyarakat datang untuk menyaksikan pameran filateli ini sambil melepas penat di akhir pekan. Keunikan ribuan perangko serta kartu kartu kuno yang dipamerkan dapat menyegarkan mata dan pikiran sehingga dapat membuat perasaan lebih bahagia dan produktif
Ditemui di akhir acara, Kepala Dinas Kominfo-SP Amson Padolo mengungkapkan dari acara ini masyarakat bisa menggali sejarah untuk dijadikan penentu mengambil sikap dan langkah untuk masa depan. Bagaimana masyarakat bisa mengenang sekaligus mengingat sejarah masa lampau khususnya perkembangan Pemerintahan Sulawesi Selatan.
"Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Selain bisa mempelajari sejarah, bagaimana kita menjalin hubungan komunikasi, persahabatan berbagai komunitas melalui korespondensi maupun melalui tukar menukar perangko dan filateli," tutup Amson Padolo. (*)