Banjir melanda sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Wajo, Soppeng, Sindereng Rappang (Sidrap), Pinrang,Enrekang termasuk Bone dan Luwu. Banyak masyarakat terdampak banjir, demikian juga dengan lahan pertanian. Atas peristiwa ini Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kementerian Pertanian bergerak cepat melakukan upaya penanganan dan berkoordinasi dengan Pemda setempat.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel, Fitriani MP atas perintah Gubernur Sulsel melakukan peninjauan langsung di lapangan untuk melihat kondisi tanaman pertanian seperti padi, jagung dan tanaman lainya.

"Kami memiliki datanya, namun tidak semua lahan yang dilewati banjir tanamannya puso, yang dilewati air itu sekitar 14.000 hektar, namun yang pasti mati (puso) itu 800 hektar," kata Fitriani, Jumat (14/6/2019).

Atas bencana ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sulsel dijadwalkan akan menyerahkan bantuan di Balai Penelitian Jagung dan Serelia (Balitserial) di Kabupaten Maros pada Sabtu (15/6).

"Besok mau diserahkan bantuan, sesuai dengan surat Pak Sekda yg baru saja ditandatangani untuk dikirim ke kabupaten terkena banjir untk datang menerima bantuan kerja sama Pemerintah Provinsi Sulsel dengan Kementerian Pertanian," sebutnya.

Fitriani melanjutkan bantuan sekarang sudah siap berupa baik itu berupa sembako dan bibit.

"Untuk benih diberikan pada saat ada berita acara. Bahwa betul-betul tidak bisa lagi atau sudah puso, sudah mati. Kita ada benih cadangan dari pusat dan benih cadangan daerah," jelasnya.

Bantuan kepada petani dengan mereka yang telah memiliki pernyataan mengalami puso dan hasil identifikasi di lapangan.

"Hasil pemantauan selama dua hari kemarin, airnya saya lihat sudah surut, tetapi ada memang yang masih tergenang, ini kita tunggu data. Sudah mati itu 800 hektar (padi), jagung itu 600 hektar," paparnya.

Adapun bantuan tahap awal akan diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian.

Jumat, 14 Juni 2019 (Srf/Er)