Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama seluruh pemerintah daerah se-Sulsel terus bergerak dalam mewujudkan provinsi berinovasi terdepan di Indonesia dalam pelayanan publik.
Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana Provinsi Sulsel, Syamsul Rizal mengatakan, pada tahun lalu sudah pernah dilakukan Sosialisasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), namun belum berjalan maksimal karena tidak semua pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel yang ikut karena belum memahami penyusunan proposal naskah inovasi.
"Sosialisasi KIPP kembali dilakukan karena pada tahun lalu belum berjalan maksimal dan tidak semua pemerintah daerah di Sulsel ikut didalamnya. Hal ini disebabkan karena mereka belum memahami penyusunan proposal atau naskah akademik inovasi," ungkap Syamsu Rizal saat membuka Sosialisasi KIPP di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (26/9/2019).
Dia menjelaskan, Pemerintah daerah di Sulsel sebenarnya sudah berinovasi meski belum secara penuh memahami cara penyusunan naskah akademiknya, karena inovasi merupakan tuntutan yang harus dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Inovasi merupakan tuntutan dari masyarakat agar mendapatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Daerah sudah melakukannya, tinggal terus dilakukan perbaikan," imbuh Syamsul Rizal.
Syamsul Rizal lebih jauh menjelaskan Melalui kompetisi yang diiikuti seluruh pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulsel, diharapkan akan lahir inovasi baru yang nantinya akan diperlombakan dalam tingkat nasional maupun internasional.
"Seluruh inovasi yang telah dibuat nantinya akan dipresentasikan dan dinilai, dan pemenangnya akan diperlombakan pada tingkat nasional maupun internasional," tegas Syamsul Rizal.
Hal ini juga sejalan dengan tuntutan dan visi misi Gubernur Sulsel yang inovatif, kreatif dan berkarakter, sehingga inovasi harus terus dilakukan, bukan hanya karena ada kompetisi, melainkan harus menjadi budaya kerja.
"Berinovasi dilakukan bukan karena ada kompetisi melainkan harus menjadi budaya kerja, karena hanya negara yang kuat inovasinya yang mampu bersaing dikancah dunia," tegasnya.
"Khusus untuk inovasi di pelayanan publik seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) ini tentunya akan mempermudah masuknya investasi karena masyarakat, khususnya investor akan mendapatkan kemudahan baik dari kepastian waktu, biaya maupun lainnya," tutupnya.
Prof. Sangkala, Ketua Tim Akselerasi Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Pemprov Sulsel mengatakan, hal tersebut sesuai visi Gubernur Sulsel yang inovatif, produktif, berkarakter, kompetitif serta inklusif sehingga inovasi menjadi satu keniscayaan yang wajib dilakukan.
"Mari kita siap dan menjadi inovator- inovator yang kuat, yang mampu bersaing baik secara nasional maupun global," tegas Sangkala.
"Inovasi ini juga menjadi bagian akselerasi reformasi birokrasi dan pelayanan publik, yang terus dilakukan, termasuk kedepannya akan dilakukan penataan ASN," tutupnya.
Kamis, 26 September 2019 (Srf/Er)