DPRD Provinsi Sulsel melalui Rapat Paripurna  telah resmi mensahkan APBD Sulsel  untuk tahun 2017, di Ruang Paripurna DPRD Sulsel, Kamis (8/12/2016). Total  Pendapatan  Pemprov. Sulsel untuk tahun 2017 mencapai 8,9 trilliun, sementara total belanja tahun 2017 mencapai Rp 9.096 trilliun, sehingga ada defisit Rp 194 Milyar.

Untuk belanja langsung kebutuhan program dan proyek infrastruktur sebesar Rp 2,3 Trillin. Selebihnya difokuskan untuk pengentasan kemiskinan, bantuan sektor pertanian, dan kredit wirausaha kecil dan menengah.

Kepala Bappeda Sulsel, H. Jufri Rahman mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan anggaran ini untuk menstimulus sejumlah program yang menjadi inti dalam RPJMD. “Apalagi jumlah dana tahun depan yang bisa dibelanjakan cukup terbatas, makanya hanya yang berkaitan dengan RPJMD yang kita bisa belanjakan sekarang. Kita fokus dipersoalan kemiskinan dan bantuan wirausaha,” terangnya.

Untuk tahun 2017 Anggaran  infrastruktur lebih bertumpu ke DAK, sehingga anggaran belanja langsung yang ada bisa difokuskan untuk program lain selain proyek infrastruktur tahun depan.

Menurut Jufri, belanja tidak langsung kita memakan anggaran besar, oleh karena ada tambahan 17 ribu pegawai, seperti guru SMAN dan SMKN, penyuluh pertanian, serta pegawai lain sehingga totalnya mencapai Rp 6,7 trilliun lebih. “belum lagi ada tambahan pakasi guru guru SMA dan SMK sebanyak Rp 200 ribu perbulan.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengaku cukup berbangga, karena pembahasan ini, mendapat persetujuan semua pihak. Nantinya hasil ini akan tetap dikonsultasikan ke Kemendagri, sebagai bagian dari proses pengesahannya.

Semua fraksi di DPRD Sulsel pun menyepakati itu, tak ada penolakan atas penetapan APBD Sulsel untuk 2017 mendatang.

Jumat, 9 Desember 2016 (Sr/An)