Pada hakikatnya, pendidikan itu memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar dan membantu mereka menjadi manusia yang baik. Pendidikan itu tentunya menjadi impian setiap anak di Indonesia, dan dari mereka diharapkan akan muncul generasi yang cerdas dan baik dimasa yang akan dating.

Menjadikan anak sebagai orang yang baik tidaklah semudah yang dibayangkan jika dibandingkan menjadikan seorang anak menjadi cerdas dan pintar, dimana masalah moral merupakan hal yang akan selalu mengiringi kehidupan manusia.

Sekarang ini begitu banyak kita saksikan bersama, berita mengenai siswa yang berkelakuan tidak baik saat berada di sekolah. Mereka seakan tidak mempunyai moral, seperti siswa yang tidak mau ditegur untuk tidak boleh merokok di lingkungan sekolah, guru yang diolok-olok oleh siswa, guru yang dianiaya oleh siswa dan kasus-kasus lain yang serupa.

Untuk itu, maka sangat perlu dilakukan pendidikan karakter bagi generasi kita, terutama di kalangan siswa. Hal ini tentunya dilakukannya untuk mengatasi menurunnya kualitas moral dalam kehidupan manusia Indonesia sekarang ini.

Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat anak-anak belajar, dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu para siswa membentuk dan membangun karakter mereka dengan nilai-nilai yang baik pula.

Pada dasarnya, pendidikan karakter itu dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter ini diarahkan untuk memberikan tekanan pada nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggungjawab, jujur, peduli, dan adil dan membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.

Jika penanaman nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kesopanan diajarkan kepada anak-anak kita sejak kecil, dimulai dari keluarga sampai usia sekolah dasar, kemudian di sekolah lebih menekankan pentingnya berkelakuan / berakhlak yang baik daripada sekedar memiliki nilai tinggi, maka dengan hal itu akan ada rasa dan pemahaman pada dirinya tentang nilai kebaikan, kejujuran, dan sopan santun.

Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu diambil dalam menghadapi persoalan tersebut, yakni melakukan pembelajaran sejak duduk di Sekolah Dasar dengan menanamkan nilai kebaikan dan kejujuran bagi siswa, memberi keteladanan yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh semua pihak, dan melakukan pembiasaan seperti disiplin waktu, etika berpakaian, pergaulan, perlakukan siswa terhadap guru dan sebaliknya.

Dari pembiasaan yang dilakukan ini, khususnya disiplin merupakan langkah yang sangat strategis dalam membentuk karakter secara bersama. (Hernawati)