PERANAN HUMAS DALAM PENINGKATAN CITRA PEMERINTAH

Oleh Lukmanuddin

Humas atau yang lebih dikenal dengan sebutan Publik Relations (PR) adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Humas juga dapat diartikan sebagai sebuah seni berkomunikasi (art of communication) dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan miss persepsi sekaligus membangun citra positif lembaga. Sedangkan citra adalah pemahaman kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi sedangkan citra adalah tujuan dari suatu organisasi.

Sebagai sebuah profesi seorang Humas harus mampu untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu untuk membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Humas juga dapat diartikan sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam menciptakan winwin solutions antar berbagai stake holder organisasi, baik internal maupun eksternal dalam rangka membangun citra dari institusi atau pemerintah.

Seorang Humas pemerintah juga harus dapat memberikan sanggahan mengenai pemberitaan yang salah dan merugikan pemerintah, dan mengkomunikasikan atau menginformasikan berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membentuk citra positif pemerintah daerah tersebut dimata publik. Humas juga berperan membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam pandangan masyarakat, guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

Dalam riset tentang kegiatan kehumasan (Publik Relation), ada dua peran besar yang secara konsisten muncul dalam kegiatan kehumasan yaitu :

  1. Peran sebagai teknisi, dan
  2. Peran sebagai manajemen

Peran sebagai teknisi mewakili seni dari humas seperti menulis berita, mengedit berita, mengklarifikasi berita, mengambil foto, menangani produksi komunikasi, membuat event spesial, membuat sambutan, membuat makalah, membuat komunikasi dengan media/wartawan dan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi (IT).

Peran sebagai manajemen berfokus pada kegiatan membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait humas. Manajer humas melaksanakan tiga peran, yakni :

  1. Sebagai pemberi penjelasan, yaitu orang yang bekerja sebagai konsultan untuk mendefinisikan masalah, menyarankan pilihan, dan memantau implementasi kebijakan.
  2. Sebagai fasilitator komunikasi yaitu orang yang berada pada batas antara organisasi dengan lingkungannya yang menjaga agar komunikasi dua arah tetap berlangsung.
  3. Sebagai fasilitator pemecahan masalah yaitu orang yang bermitra untuk mengidentifikasi memecahkan masalah.

Menjadi seorang Humas bukanlah hal yang mudah namun diperlukan kecerdasan tersendiri dan mental yang kuat dalam memahami dan menerjemahkan keinginan pimpinan terutama menyangkut citra pimpinan atau pemerintah, sehingga diperlukan seni dan gaya tersendiri agar dalam melakukan aktifitas kehumasan tidak membawa beban psikologis yang dapat mengganggu jalannya kegiatan. Jangan pernah berharap akan mendapatkan pujian dari keberhasilan yang kita capai namun harus siap mendapat teguran bahkan makian pada saat membuat satu kesalahan sekecil apapun. 

Menjadi seorang Humas memiliki suka dan duka, baik secara pribadi maupun institusi. Seorang humas tidak boleh terlalu serius dalam melaksanakan tugasnya, yang penting semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan pimpinan harus selesai dengan baik sesuai dengan keinginan pimpinan.

Kedepan dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka semua informasi yang berhubungan langsung dengan publik wajib hukumnya untuk dibuka kecuali yang terkait dengan rahasia negara. Dengan demikian kedepan peran humas akan semakin berat terutama dalam mengidentifikasi informasi, mana yang dapat diberikan dan tidak bisa diberikan kepada pemohon informasi.

Maka untuk mengantisipasi hal tersebut diatas maka diharapkan setiap SKPD seyogyanya memiliki staf yang dapat mengelola  informasi komunikasi yang dapat berperan baik secara teknis maupun secara manajemen.

Aktifitas yang dilakukan oleh Humas Pemprov. Sulsel dalam membangun citra pemerintah yaitu :

  1. Melakukan peliputan dan mempublikasikan melalui media internal yang dimiliki Humas Pemprov. Seperti Majalah Kareba, Website sulselprov.go.id dan media sosial Pemprov. Lainnya. Media luar ruang (Baliho), berita dalam foto yang dipublikasikan dalam bentuk slide.
  2. Melakukan peliputan dan mempublikasi melalui kerja sama dengan media, baik cetak, elektronik maupun media on line. Media cetak biasanya dilakukan dengan menyewa ruang halaman dan mengisi kegiatan pemerintah, seperti dalam bentuk advetorial, iklan layanan, membuat banner, berita atau dalam bentuk laporan khusus. Media elektronik biasanya dilakukan dalam bentuk liputan khusus, laporan khusus, siaran dalam bentuk live atau tunda untuk kegiatan khusus. Kerja sama dengan media penting dalam pemberitaan untuk dapat memberitakan sesuatu berita yang dianggap tidak aktual oleh media tetapi harus disampaikan kepada masyarakat.
  3. Melakukan kerjasama dengan Tim Pakar yang berhubungan dengan masalah-masalah politik pemerintahan. Tim ini dimanfaatkan untuk mengcounter dan meluruskan issu-issu yang berkembang yang sifatnya merugikan pemerintah.
  4. Melakukan pameran foto tentang kegiatan Gubernur/pemerintah.
  5. Melakukan sosialisasi tentang program dan Hasil yang dicapai setiap SKPD dihadapan seluruh media lokal maupun nasional yang ada di Makassar.
  6. Melakukan kerjasama dengan LSM untuk melakukan pencitraan terhadap Gubernur/pemerintah menyangkut keberhasilan yang telah dicapai selama ini yang dimaksudkan untuk mengalihkan issu-issu yang berkembang yang sifatnya memojokkan pemerintah.

Permasalahan yang dihadapi Humas Pemerintah Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugasnya masih terkendala pada masalah struktur dan organisasi Humas, kultur budaya, politik, infrastruktur pendukung kinerja, SDM yang sebagian tidak sesuai dengan  kompetensi, disamping posisi Humas yang belum menjanjikan.