Generasi Muda adalah merupakan potensi dan asset pembangunan manusia yang sangat besar dan tentu saja memiliki peran yang sangat strategis dan menentukan pembangunan suatu bangsa. Potensi serta peranan yang dimiliki menjadikannya sebagai Pengukir Masa Lalu, Pelaku Masa Kini dan Penentu Masa Depan Bangsa.

Jika kita kembali pada makna dasar tentang Pemuda yaitu seluruh warga negara yang berusia antara 15–35 tahun, dengan demikian pemuda merupakan kelompok populasi terbesar dibandingkan anak-anak dan orang tua, sehingga dengan sendirinya pemuda itu sendiri tentunya memiliki hak istimewa dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan perlu mendapat kedudukan yang tepat dan strategi serta prioritas dalam setiap kebijakan pemberdayaannya dalam pembangunan disegala sektor pendidikan.

Pemuda harus senantiasa dibimbing dan dibina untuk aktif memerankan fungsinya yaitu sebagai penggerak pembangunan dan sekaligus motor pembaharu dalam kehidupan masyarakat sehingga akan tercipta tatanan yang dibangun dengan pendekatan kemandirian dan ditopang sepenuhnya oleh pemuda.

Tentunya untuk memaksimalkan peranan pemuda, maka diperlukan suatu pembinaan secara kelembagaan/keorganisasian, dimana lembaga tersebut akan dijadikan sebagai suatu wadah perjuangan, untuk memperjuangkan nasib dan tentu saja memperjuangkan haknya sebagai waga negara.

Organisasi sebagai wadah berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan bersama adalah merupakan wadah yang sangat tepat bagi pemuda, karena dalam wadah itu, akan lahir perpaduan ide sehingga menciptakan konsep pembangunan yang brilian.

Peranan organisasi kepemudaan, jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, para pemuda sudah menampakkan perannya. Sejarah panjang tentang kepemudaan sudah menorehkan tinta emas yang menceritakan betapa besar jasa yang telah dipersembahkan generasi muda kepada bangsa dan negara.

Persembahan itu lahir dari kelompok-kelompok pemuda yang memiliki visi dan misi yang sama dan kemudian disatukan dalam bentuk organisasi pemuda yang berjuang untuk membebaskan diri dan kehidupan masyarakat dari segala bentuk penjajahan.

Dengan menyimak sejarah panjang perjuangan generasi muda, maka peranan generasi muda dalam era pembangunan ini terbuka lebar bagi generasi muda, bukan hanya sebagai objek pembangunan tetapi sekaligus selaku subjek pembangunan itu sendiri. Generasi muda yang punya kepedulian seperti lembaga-lembaga kepemudaan, Lembaga Sosial Kemasyarakatan atau semua yang berkiprah didalam kepemudaan sangat berpeluang untuk melakukan sesuatu, bagi bangsa dan negara. Hal tersebut ditunjang dengan kebijakan pembangunan daerah yang selalu membuka ruang bagi pemuda untuk ikut berperan secara nyata, baik melalui organisasi maupun secara individu.

Yang menjadi persoalan apakah pemuda saat ini terpanggil  dalam menyikapi persoalan pembangunan saat ini, dan bagaimana pula dengan organisasi kepemudaan yang ada. Peranan organisasi pemuda dalam membangun sangat terbuka luas, karena posisinya yang sangat strategis, karena secara biologis dan sebagai mahluk sosial, usia muda adalah merupakan puncak dari pada kreativitas dan dinamika dalam kehidupan seorang manusia.

Untuk memanfaatkan efektifitas dalam melakukan peran strategis itu, pemuda perlu menggabungkan diri dalam organisasi, karena berjuang secara invidual, akan sangat terbatas dan memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, maka apabil perjuangan dibawah naungan organisasi apalagi organisasi fungsional, kekurangan-kekurangan itu akan dapat ditutupi dengan menggabungkan bakat dan minat anggota.

Satu unsur lagi yang menjadi sifat pemuda yang ada dalam dirinya adalah kesukaannya akan hal-hal yang berbau tantangan. Maka dengan keterlibatannya pada organisasi pemuda akan dapat melaksanakan urung rembuk untuk mencari pemecahan keluar dari permasalahan, dari situasi tersebut, secata tidak langsung membentuk suatu proses kearah pengembangan kualitas yang diharapkan, serta sesuai dengan tuntutan zaman.

Dari gambaran tersebut, nampak nyata bahwa pemuda mampu untuk tampil secara maksimal dalam menorehkan karya-karyanya yang nyata apabila berjuang secara bersama-sama dalam suatu wadah/perkumpulan, sedangkan wadah tersebut bisa lahir sebagai perkumpulan yang kualified memberikan sumbangsih nyata bila ditopang dengan invidu-indivuda yang berkemampuan tinggi dalam memberikan ide untuk perjuangan organisasinya, tentunya yang sesuai dengan visi dan misi organisasi yang telah disepakati. (Makmur Idrus)