Percepatan infrastruktur bisa dilakukan jika ada dukungan penuh dari industri jasa keuangan. Selain itu, keterlibatan pelaku industri jasa keuangan juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan pemerataan pembangunan.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, meminta peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar mengembangkan infrastruktur di Sulsel bisa dimaksimalkan.
Banyaknya investor dan pelaku industri jasa keuangan yang terlibat dalam proses pembangunan infrastruktur di Sulsel tentunya akan berimplikasi positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sulsel, yang selalu bertumbuh diatas 7 persen, bahkan pernah menembus hingga angka 8 persen.
"Keterlibatan OJK ini akan membuat perputaran ekonomi di Sulsel semakin dinamis, sehingga akan berdampak positif terhadap tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat kesejahteraan rakyat yang juga turut bergerak naik," kata Agus, saat membuka Forum Diskusi Pemanfaatan Peluang Penerbitan Obligasi Daerah untuk Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Sulsel, yang digelar OJK Regional VI Makassar, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Kamis (27/10/2016).
Agus berharap, melalui forum diskusi tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sumber-sumber pendanaan baru yang difasilitasi oleh OJK.
Sementara, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK, Sarjito, meminta agar pemerintah daerah tidak pesimistis soal finansial dalam pembangunan infrastruktur di daerah. Pembangunan infrastruktur di daerah bukan hanya bertumpu pendanaannya pada APBN atau APBD saja, tetapi bisa dilakukan kerjasama dengan para pelaku industri jasa keuangan.
"Sudah saatnya para pelaku industri jasa keuangan lebih proaktif dalam pembangunan infrastruktur. Jika hanya mengandalkan anggaran pemerintah dari APBN atau APBD, tentu akan sangat terbatas. Jika ada keterlibatan industri jasa keuangan, infrastruktur bisa dipacu lebih cepat," ujar Sarjito.
Kamis, 27 Oktober 2016 (Dw/Er)