Menjelang akhir masa jabatannya, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo telah bersiap-siap pindah dari rumah dinasnya atau Rumah Jabatan Gubernur yang terletak di Jalan Sungai Tangka, Makassar.
Rumah itu ia tempati sejak sepuluh tahun lalu, tepatnya saat terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan ketujuh, dan mulai menjabat 8 April 2008.
Syahrul membenarkanjika dirinya saat ini mulai membiasakan diri untuk bersosialisasi menjadi warga masyarakat biasa. Bahkan, dalam sebulan terakhir, ia sudah membiasakan diri untuk tidak bermalam di Rumah Jabatan. Dirinya bersama keluarga menginap di kediaman pribadinya yang ada di Perumahan Bumi Permata Hijau (BPH), Jl Sultan Alauddin.
"Sayakan sudah 25 tahun tinggal di rumah jabatan, sehingga sudah tidak tau beli gas, nggak tau bayar tagihan handpone. Saya ini sekarang mulai belajar pelan-pelan, belajar sendiri," kata Syahrul di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (6/3/2018) usai melakukan peninjauan di sejumlah instansi lingkup Pemprov Sulsel.
Syahrul mengatakan sejak menjadi pejabat terhitung 25 tahun lalu, dirinya paling lama sembilan bulan tinggal di kediaman pribadi kemudian kembali lagi ke Rujab.
Dikalangan banyak orang, Syahrul disebut sebagai birokrat yang sempurna dan kaya pengalaman, memulai kariernya dari lurah hingga gubernur. Syahrul kemudian menguraikan bahwa dirinya, Plt kepala desa satu tahun sembilan bulan, sembilan bulan jadi lurah, empat tahun menjadi camat, dua tahun menjadi Sekwilda, sebelum kemudian menjadi bupati dua periode, wakil gubernur satu periode dan terakhir menjadi gubernur dua periode.
"Jadi seperti itu saya dari rumah jabatan ke rumah jabatan, hampir di rumah saya sendiri itu paling lama sembilan bulan setelah itu pindah lagi di rumah jabatan," sebutnya.
Ia menambahkan mulai satu bulan dirinya juga membiasakan diri untuk membawa koper sendiri, termasuk ketika akan bertugas ke luar daerah.
"Ini saya sudah bawa koper saya sendiri kalau di pesawat, tas saya. Jangan pakai ajudan, belajar bersosialisasi dengan diri sendiri, ternyata berat banget, pantas selama ini saya suka marah-marah, rupanya saya nda tau ini berat. But, I'm happy (saya bahagia)," serunya.
Ia sangat bersyukur karena dalam hidupnya sebagai sosok pribadi Syahrul Yasin Limpo ataupun sebagai gubernur dicintai oleh banyak orang.
"Lihatlah mereka cinta saya, saya juga cinta mereka," ucapnya.
Sebelum, masa jabatannya berakhir di 8 April mendatang, Ia masih mengagendakan beberapa peresmian proyek, seperti soft launching Masjid 99 kubah, Stadion Barombong, PLTB Sidrap, dan launching pelebaran jembatan Sungai Tello.
"Gubernur tidak pernah berhenti, yang berhenti adalah Syahrul, oleh karena itu peresmian proyek akan diresmikan oleh gubernur. Bukan siapa resmikan, yang penting ini bagus untuk rakyat. Semuanya untuk rakyat dan untuk kita semua," sebutnya.
Selasa, 6 Maret 2018 (Srf/Na)