Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang menjadi barometer keberhasilan pembangunan nasional khususnya di sektor perkebunan. Hal ini sangat beralasan mengingat hasil pembangunan perkebunan di daerah ini dalam beberapa tahun terakhir, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. hal ini dapat dilihat dari kontribusi produksi komoditi perkebunan sebanyak ± 382.000 ton terhadap luas areal ± 656.000 ha. Dengan jumlah petani sebanyak 881.807 kk, dengan nilai produksi ± 11,3 t. komoditas ekspor perkebunan seperti kakao, kopi, lada, dan cengkeh berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, pendukung pengembangan agroindustri, dan pengembangan perekonomian wilayah.
Demikian diungkapkan Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Setda Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Andi Syukri Mattinetta, M.Si saat membuka acara Forum SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 di Hotel Singgasana, Kamis (16/3).
“Potensi dan luas areal perkakaoan pada sentra produksi kakao di Sulsel yang diusulkan ke Bappenas mencapai luas areal 35.000 ha, untuk anggaran perubahan tahun 2017 dengan nilai ± Rp 680.milyar,”terangnya.
“Sedangkan untuk tahun anggaran 2018 dengan luas areal 70.000 ha akan dialokasikan anggaran senilai ± Rp 1,2 triliun, ini diperuntukkan pada kegiatan peremajaan dan intensifikasi dalam rangka peningkatan produksi kakao di Sulsel,”jelasnya.
Ia menambahkan, guna menunjang program peningkatan produksi menuju perbaikan peningkatan kesejahteraan petani pekebun, maka Pemda Sulsel melalui Dinas Perkebunan melakukan pembagian bibit gratis kepada masyarakat yang ada di sentra-sentra perkebunan. Penyalurannya di fokuskan pada 23 kabupaten kota, dengan menitik beratkan pada 9 (sembilan) komoditi unggulan berupa bibit kakao sambung pucuk, cengkeh, kopi, pala, kelapa sawit, karet, lada , kelapa dalam dan jambu mete.
“Diharapkan pemanfaatannya kedepan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi peningkatan kesejahteraan petani khususnya petani perkebunan,”imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Prov. Sulsel, Ir. H. Firdaus Hasan, MP mengatakan tujuan diadakannya forum ini untuk menyelaraskan program dan kegiatan pusat, provinsi dan kabupaten/kota agar tercipta sinergitas program dan kegiatan provinsi dan kabupaten/kota sebagai upaya percepatan pencapaian target prioritas nasional dan mempertajam indikator target kinerja baik provinsi maupun kabupaten/kota guna mendukung pembangunan sub sektor perkebunan.
Kamis, 16 Maret 20 17 (Na/Yy)