Dalam mengantisipasi era globalisasi yang sarat akan tantangan dan nuansa perubahan, sikap arif dan bijaksana melalui pendekatan etika dan moral, yang bersumber dari ajaran dan nilai-nilai agama sangat diperlukan. Salah satu sasaran pembangunan agama yang mendapat perhatian dan menjadi harapan seluruh lapisan masyarakat adalah terciptanya kerukunan hidup antar umat beragama yang merupakan syarat mutlak terwujudnya stabilitas nasional.
Demikiandiungkapkan Pejabat Sekretaris Daerah Prov. Sulsel, Tautoto Tana Ranggina saat membuka acara Pertemuan Persekutuan Kaum Wanita (RKW) Gereja KIBAID Tahun 2018 di Ballroom Golden Lili Four Point Makassar, Rabu (4 Juli 2018)
“Untuk itu dituntut rasa kebersamaan yang akan menciptakan kesatuan, terutama kaum perempuan yang merupakan mitra dalam pelayanan gereja,”jelasnya.
“Kerohanian seorang perempuan tidak dapat diukur pada keterlibatannya didalam kesibukan pelayanan gereja, melainkan pada kesaksian hidupnya sehari-hari ditengah keluarganya,”lanjutnya.
“Kaum perempuan yang melayani dan berkarya didalam pelayanan gerejawi seyogyanya rendah hati, penuh pengabdian dan tidak bersikap sok kuasatanpa melupakan karya dan kiprahnya dibidang yang lain. Terutama keluarganya,”pungkasnya.
Rabu, 4 Juli 2018 (Rst/Na)