Jawa Tengah, sulselprov.go.id - Petugas Reproduksi Inseminator/Kawin Suntik Ternak Sapi dan Kerbau Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap, Sulsel, Pandiari, S.Pt, meraih penghargaan perorangan, Juara I Nasional Kategori Wilayah Dominan Kawin Alam. Penghargaan diserahkan pada peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2023, yang dilaksanakan 19 - 23 September 2023, di Asrama Haji Donoudan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel juga meraih penghargaan Peringkat V, sebagai Provinsi Pengembangan Embrio Transfer (ET) Ternak Sapi. Sekedar informasi, Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2023 juga dirangkaikan dengan beberapa kegiatan. Diantaranya, rembuk nasional petugas inseminator, panen pedet/anak sapi hasil IB, dan pemberian penghargaan kepada petugas teknis peternakan. 

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak. Pemberian penghargaan tersebut untuk memberikan apresiasi serta meningkatkan semangat dan kinerja dari petugas inseminasi buatan/kawin suntik dalam memberikan layanan kepada peternak, untuk meningkatkan produksi serta produkstifitas ternak sapi dan kerbau. 

Atas prestasi ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Nurlina Saking, mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi yang seting-tingginya atas prestasi yang diraih oleh perempuan tangguh Pandiari, sebagai pejuang reproduksi ternak yang telah mengharumkan nama Sulsel di tingkat Nasional. Bahkan menjadi satu-satunya petugas Inseminator perempuan yang memperoleh Juara I Tingkat Nasional.

Koordinator Inseminator Sulsel, Adrianus Mario, menjelaskan, salah satu indikator penilaian bagi petugas inseminator berprestasi adalah jumlah sapi dan kerbau yang di Inseminasi Buatan (IB) berbanding lurus atau signifikan dengan jumlah kebuntingan dan kelahiran ternak sebagai output dari kegiatan inseminasi buatan, yang dapat dibuktikan dengan laporan yang masuk di aplikasi Isikhnas (laporan online kinerja petugas IB).

Kegiatan IB adalah salah satu program prioritas Kementerian Pertanian melalui Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang sinergi dengan program prioritas Pemerintah Sulsel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan. Dan sebagai gambaran dari kinerja para petugas inseminator di Sulsel, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2020 -2023  capaian kelahiran hasil IB di Sulsel  sebanyak 120.224 ekor.

"Capaian tersebut secara nyata mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak, dimana satu ekor anak sapi hasil IB umur 6 bulan rata-rata dapat dijual dengan harga Rp.10.000.000/ekor sehingga jumlah pendapatan peternak yang diperoleh dari hasil IB dalam kurun waktu tiga tahun terakhir adalah sebesar  Rp1,2 triliun," jelasnya.

Turut hadir dalam momentum penerimaan penghargaan tersebut, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Taufiq, Kepala Seksi Pelayanan IB Sulsel  Adrianus Mario, dan pendamping dari kabupaten. (*)