Pelaksana Tugas (Plt)Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan akan terus memaksimalkan kinerja bersama seluruh OPD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel.Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat memimpin Coffee Morning di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (8/3/2021).
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan kondisi pandemi covid telah memberi dampak yang luar biasa disemua sektor, namun tahun ini pemerintah provinsi akan melakukan recovery atau perbaikan ekonomi, terutama dengan adanya program Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Laju pertumbuhan ekonomi di Sulsel yang mengalami kontraksi pada triwulan akhir di tahun 2020 menjadi acuan bagi pemerintah provinsi untuk bisa memperbaiki kembali perekonomian di daerah ini.Sehingga Kita akan koordinasi dengan semua OPD terkait untuk bisa memaksimalkan kinerja, agar pertumbuhan ekonomi kita di Sulsel bisa meningkat secara positif,"ungkapnya.
Ia menyebutkan semua OPD harus bekerjasama dengan semua pihak terkait dalam mendorong pemulihan ekonomi di Sulsel.
"Saya minta kepada semua OPD untuk bekerjasama dengan dinas terkait ditingkat pemerintah Kabupaten/Kota, seperti di sektor pertanian perlu ada upaya untuk meningkatkan produksi pertanian,"sebutnya.
"Ada beberapa sektor yang perlu menjadi perhatian pemerintah, salah satunya investasi."Tambahnya.
Sementara itu Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah mengatakan pertumbuhan ekonomi di Sulsel mengalami kontraksi di tahun 2020,yang disebabkan pandemi covid yang melanda.
"Laju pertumbuhan ekonomi di Sulsel pada triwulan pertama di tahun 2020 berdasarkan Y on Y, sebesar 3,05 persen, di triwulan kedua menjadi -3,87 persen, di triwulan ketiga -1,10 persen, dan di triwulan keempat sebesar -0,62 persen," jelasnya.
Untuk data pertumbuhan ekonomi berdasarkan C to C, dari data BPS, pada triwulan pertama sebesar 3,05 persen, menjadi -0,52 persen di triwulan kedua, dan di triwulan ketiga sebesar -0,73 persen menjadi -0,70 persen di triwulan keempat.
"Berdasarkan C to C, dari data BPS, pada triwulan pertama sebesar 3,05 persen, menjadi -0,52 persen di triwulan kedua, dan di triwulan ketiga sebesar -0,73 persen menjadi -0,70 persen di triwulan keempat,"tutupnya.
Senin, 8 Maret 2021 (Diskominfo)