Makassar, sulselprov.go.id - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad merasa sangat kehilangan Baharuddin Baharuddin yang kini dipindahkan di Pj Gubernur Sulsel.
Hal itu diungkapkan Arsjad pada Ramah Tamah dan Pelepasan Bapak Bahtiar Baharuddin dan Ibu Sofha Marwah Bahtiar
“Atas nama pemerintah provinsi Selatan mengucapkan terima kasih Pak atas semua pengabdian dedikasi yang telah Bapak berikan untuk pemerintah dan daerah Sulawesi Selatan ini,” ujar Arsjad.
Sepanjang sejarah hidupnya, Arsjad mengaku inilah kondisi tekanan batin yang tertinggi dalam dirinya. Diketahui, pada Jum’at 17 Mei 2024 lalu, Mendagri melantik Prof. Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel, menggantikan Bahtiar Baharuddin yang kini menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar.
“Ini tentu hal berat kita terima, ditengah semangat-semangatnya kita, di tengah kegembiraan kebersamaan kita semua, beliau harus mendapat penugasan. Tapi saya ingat betul apa yang beliau selalu sampaikan di dalam setiap kesempatan apel/upacara, beliau sampaikan kita ini ASN, kita ini pegawai pemerintah harus tegak lurus kepada pimpinan kapanpun dan di manapun kita harus siap kalau itu adalah perintah pimpinan dan itu yang beliau terima secara ikhlas pada hari ini sebagai suatu ketetapan pimpinan dan takdir yang harus beliau jalani,” jelasnya.
Pertemuan itu pun dihadiri oleh berbagai macam unsur, mulai dari Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sulsel, Forkopimda, Bupati/Walikota, jajaran OPD, instansi vertikal, BUMN/BUMD, dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama.
“Banyak sekali unsur yang hadir dan ini menjadi suatu indikasi bagaimana kita memiliki kecintaan yang besar terhadap seorang bapak Bachtiar Baharudin,” sebutnya.
Sepanjang sejarah, kata dia, Sulawesi Selatan ini telah dipimpin oleh banyak kepala daerah, setiap pemimpin setiap Gubernur tentu memiliki cita-cita dan keinginan yang baik untuk melihat bagaimana Sulawesi Selatan Ini bisa lebih baik dan lebih maju lagi.
“Saya rasa itu juga yang ada pada diri seorang pak Bahtiar. Beliau punya keinginan kuat memperbaiki sulawesi Selatan apalagi di kampung beliau sendiri dan itu beliau tuangkan, Konsentrasikan, aktualisasikan sajikan dalam bentuk delapan program prioritas,” jelasnya.
Selama 8 bulan menjabat, Arsjad mengakui, bahwa sejumlah langkah-langkah konstruktif dan produktif yang telah dilakukan Bahtiar Baharuddin di Sulsel. “Insya Allah akan kita lihat hasilnya di tahun depan, mungkin beliau tidak ada di sini. Mungkin beliau sudah bertugas tempat lain tapi kerja-kerja itu adalah pondasi yang beliau Letakkan pada Sulawesi Selatan dan yang saya pikir ini adalah pemikiran strategis yang belum tentu semua orang bisa melakukan hal itu,” pungkasnya.(*)