Makassar, sulselprov.go.id - Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan komitmennya untuk ikut berkontribusi dalam pengendalian sampah plastik. Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan 
Talkshow Beat Plastic Solution, Melalui Gerak Bersama Edukasi Masyarakat (Geber Emas) Kita Kendalikan Sampah Plastik, yang dilaksanakan di Gedung PKK Sulsel, Jumat, 23 Juni 2023.

Talkshow ini diselenggarakan PKK Sulsel bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, dan PT Pegadaian.

Ketua Pokja IV PKK Sulsel, Aisyah Ahmad, mengatakan, sejauh ini TP PKK Sulsel melalui Pokja IV yang menangani kesehatan dan lingkungan, sangat peduli pada pengendalian sampah plastik ini. Karena itu, ia mengapresiasi kepedulian instansi pemerintah lainnya, termasuk kerjasama dengan bank sampah binaan PT Pegadaian.

"Kami welcome karena sangat sejalan dengan apa yang kami upayakan selama ini. Bagaimana permasalahan sampah di Makassar sebagai Ibukota Provinsi Sulsel maupun di kabupaten/kota itu bisa tertangani dengan baik, terutama sampah plastik. Kami sangat memperhatikan bagaimana generasi penerus kita apabila sampah tidak ditangani dengan baik, tentu efek jangka panjangnya sangat buruk," jelas Aisyah Ahmad.

Aisyah Ahmad mengungkapkan, PKK Sulsel senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat kabupaten kota hingga kecamatan, desa maupun kelurahan, bagaimana cara mengelola sampah dengan benar. Baik sampah plastik maupun sampah organik, untuk diolah menjadi pupuk kompos, pupuk enzim dan ini bisa dipakai untuk tanaman.

"Sebelum bank sampah, kami pernah bekerjasama dengan mall sampah. Dimana, yang sampah plastik itu dikumpulkan dan langsung dibawa ke perusahaan daur ulang. Dan saat ini, bank sampah juga ikut mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah plastiknya dan itu bisa bernilai ekonomis, bisa menjadi tabungan, bahkan bisa menjadi tabungan emas," ungkapnya.

Kepala Departemen Komunikasi dan Literasi CSR PT Pegadaian, Mery Andriati Surya, mengatakan, sejak tahun 2018 PT Pegadaian sudah membina kurang lebih 75 bank sampah induk. Dan hingga sekarang ini, kurang lebih 300-an di seluruh Indonesia bank sampah induk.

"Tujuan dari pendirian bank sampah itu sendiri, ingin memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat bagaimana pentingnya mengelola sampah. Disamping itu juga kami memberikan edukasi kepada masyarakat bahwasanya sampah itu bisa didaur ulang dan bisa menjadi bahan-bahan yang produktif lagi," jelasnya.

Ia berharap, seluruh kabupaten kota di Sulsel memiliki bank sampah, terutama binaan PT Pegadaian.

Sementara, Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), Mina Dewi Sukmawati, menambahkan, edukasi kepada masyarakat yang ada di sekitar TPA harus diberikan, agar mereka ikut berperan dalam mengurangi timbulan sampah.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Sub Bagian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Forum Bank Sampah Kabupaten Bulukumba, Forum Bank Sampah Kabupaten Bantaeng, dan Forum Bank Sampah Kota Makassar. (*)