Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan vaksinasi Covid-19 pada guru dan tenaga kependidikan di Sulsel terus digalakkan.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur sulsel saat meninjau sekaligus melaunching pembelajaran tatap muka terbatas SMA/SMK/SLB di SMA Negeri 21 Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Jum'at (9/4).
Andi Sudirman Sulaiman mengaku Kegiatan Belajar engajar (KBM) tatap muka terbatas dilakukan setelah mendapatkan keluhan masyarakat selama belajar online. Apalagi masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak menjangkau signal.
"KBM dilakukan salah satunya karena masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak terjangkau signal,"ungkapnya.
Ia menyebutkan KBM akan dievaluasi lebih lanjut dari tingkat bawah atau secara sistem bottom-up.
"Nantinya 1 bulan ke depan kita akan lakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas ini. Apalagi sekolah sudah melakukan sistem zonasi, jadi para siswa tinggal tak jauh dari sekolah, jadi lebih mudah untuk dikontrol," sebutnya.
Plt Gubernur Sulsel mengajak, komite sekolah, serta masyarakat sekitar untuk bersama mengawasi dan melaporkan jika ada kejadian untuk menjadi bahan evaluasi.
"Kita berharap protokol kesehatan tentu harus diperlakukan sangat ketat, kita harus meyakinkan anak-anak aman saat datang dan aman saat pulang," paparnya.
Ia pun berharap adanya keterbukaan, kepercayaan dan sportivitas dengan kondisi di lingkungan sebelum para siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Mudah-mudahan sekolah ini bisa menjadi rujukan. Uji coba tatap muka terbatas ini dan bulan depan kita melihat bagaimana keadaan sekolah untuk dipresentasikan secara keilmuan dan bagaimana pergerakannya," tuturnya.
Lebih jauh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku, hari pertama KBM secara tatap muka tentu sudah lama ditunggu para siswa yang diharapkan harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Hari ini adalah hari yang sangat berbahagia, hari pertama dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas dan bertahap, Anak-anak harus disiplin, jangan ada yang lepas maskernya," pungkasnya.
Pada kesempatan itu, ia meminta Dinas Pendidikan mempersiapkan modul dan video offline untuk memudahkan pembelajaran bagi pelajar yang tinggal diwilayah terpencil
"Kepada pelajar yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari sekolah, diharapkan, Dinas Pendidikan mempersiapkan modul dan video offline untuk memudahkan pembelajaran. Sehingga para anak-anak bisa mengenyam pendidikan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Prof. Muhammad Jufri mengaku pembelajaran tatap muka terbatas hanya dilakukan pada jenjang SMA/sederajat. Dan untuk di Makassar, tiga sekolah.
"Pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya dilakukan pada jenjang SMA/sederajat. Untuk di Makassar, tiga sekolah dulu. Yakni SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 4 Makassar, SMA Negeri 2 Makassar," ungkapnya.
Ia menjelaskan dalam satu minggu dibatasi dengan dua hari pembelajaran dalam waktu maksimum tiga jam.
"Dalam satu minggu dibatasi dengan dua hari pembelajaran dalam waktu maksimum tiga jam dengan jumlah siswa yang datang dibatasi 50% dari jumlah setiap kelas. Jadi siswa (yang tidak masuk sekolah), belajar di rumah dan Minggu berikutnya masuk," jelasnya.
Prof Jufri lebih jauh mengaku bahwa para guru di 3 sekolah tersebut telah melakukan vaksinasi Covid-19.
"Jika ada guru yang masih belum vaksin, hari ini kami berkomitmen bersama Dinas Kesehatan menyelesaikan vaksinasi bagi guru-guru di masing-masing sekolah itu," imbuhnya.
Ia menambahkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo dan Plt Gubernur Sulawesi Selatan.
" Ini sebuah kebahagiaan, karena dirindukan oleh sekitar 24 ribu guru SMA/Sederajat, Dan sekitar 600 ribu siswa SMA/sederajat serta para orang tua," tambahnya.
KBM tatap muka terbatas, dirangkaikan dengan launching aplikasi literasi 15 menit baca kitab suci Al-Qur'an.
Jumat, 9 April 2021