Menyikapi kasus pertama Covid-19 varian Omicron yang telah masuk di Indonesia.
Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat serta mendatangi fasilitas kesehatan untuk divaksin.
"Ayo warga kami tercinta untuk datang vaksin, yang belum divaksin ayo segera vaksin,Varian baru telah masuk Indonesia, kita butuh doa agar Sulsel dilindungi dan ikhtiar dengan vaksin untuk kekebalan kelompok (herd immunity),"ungkapnya Jumat (17/12/21).
Ia juga berharap agar varian baru ini tidak meluas dan menyebar masuk di Sulawesi Selatan.
"Protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat tetap sebagai bagian dari ikthiar pencegahan tersebut, serta semua warga yang belum mendapatkan vaksin dua kali, apalagi yang belum untuk mendatangi fasilitas kesehatan untuk divaksin," harapnya.
Andi Sudirman Sulaiman lebih jauh Mengaku untuk fasilitas kesehatan, Pemprov Sulsel memiliki mobile vaccinator (vaksinasi keliling) terutama menyasar daerah yang masih rendah capaian target vaksinasinya.
"Mobile vaccinator dan nakes Pemprov ke kabupaten untuk dioptimalkan dalam rangka capaian target vaksinasi 70 persen akhir tahun," ujarnya.
Adapun update vaksinasi Covid-19 Sulsel 16 Desember 2021, pukul 22.00 WITA (sumber data KPCPEN) dari total sasaran 7.058.141 orang. Vaksinasi 1 sebanyak 4.012.358 (56.85 persen), Vaksinasi 2 sebanyak 2.528.224 (35.82 persen). 5 daerah yang masih rendah capaian vaksinasinya, Kabupaten Jeneponto 37,44 persen; Kabupaten Luwu Utara 39,02; Kabupaten Bantaeng 43,18 persen; Kabupaten Bulukumba 43, 65 persen dan Kabupaten Selayar 45,73 persen.
Diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12) kemarin. Selanjutnya, dari laporan ini, Presiden Joko Widodo juga secara resmi mengumumkan ke publik masuknya varian baru ini.
"Sebagaimana sudah disampaikan Menteri Kesehatan, varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia di wilayah Indonesia. Ini memang tidak terelakkan karena salah satu karakter varian ini penularannya sangat cepat," kata Joko Widodo.
Lanjut Jokowi, bahwa bersama-sama sekuat tenaga agar varian ini tidak meluas dan jangan sampai terjadi penyebaran lokal. Waspada penting, tetapi jangan perkembangan ini membuat panik.
"Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin," sebutnya.
Jumat, 17 Desember 2021 (Diskominfo)