Jakarta, sulselprov.go.id - Pj Gubernur Sulsel Pro Dr Zudan Arif Fakrulloh menyabet dua penghargaan sekaligus dari Menteri Dalam Negeri dalam acara tertajuk Apresiasi Kinerja Pejabat Kepala Daerah 2024, Jumat (30/8/2024) di Jakarta.
Dua penghargaan tersebut masing masing ; pemenang penjabat gubernur Kesejahteraan Rakyat kategori fiskal rendah, dan kedua adalah pemenang penjabat gubernur kinerja total dengan kategori fiskal rendah.
Kedua penghargaan ini menasbihkan Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Penjabat Gubernur Terbaik oleh kemendagri. Penghargaan ini diraih Prof Zudan ini saat menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar tahun lalu.
Direktur Utama Tempo Media Group dalam sambutannya menyebutkan bahwa untuk mendapatkan penghargaan ini tidak mudah. Karena indikatornya sangat jelas; aspek kesejahteraan rakyat, penanganan kemsikinan ekstrem, penanganan stunting, pelayanan publik, pengendalian inflasi dan bagaimana kepala daerah mampu mensinergikan BUMD yang ada dalam bekerja dan berkarya yang ujungnya untuk kesejahteraan rakyat.
“Selain itu ada sektor kesehatan, penyerapan anggaran, perizinan, Dan lain-lain,” ujar Arif Zulkifli.
Even Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024 ini sangat objektif, selain karena indikator nya yang banyak, penilaian ini juga memiliki tahapan termasuk survei persepsi publik terhadap kinerja kepala daerah. Hal ini dipadukan juga dengan indeks kinerja penjabat kepala daerah.
Penilaian indeks ini dikuatkan lagi dengan wawancara kepala daerah oleh masing masing juri yang meliputi ragam unsur yang objektif; Mokhammad Najih Ketua Ombudsman RI, Komjen. Pol. Tomsi Tohir Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Prof. Siti Zuhro (Peneliti Senior dari BRIN), Arif Zulkifli (Dirut PT Tempo Inti Media), dan Jufri Rahman (Staf Ahli Bidang Pemerintahan Otda Kemenpan RB).
Hasilnya, Prof Zudan Arif Fakrulloh dinilai mampu menyejahterakan rakyat Sulbar dengan minimnya anggaran APBD atau fiskal yang dimiliki Sulbar saat itu. Selain itu, Prof Zudan Arif Fakrulloh dinilai ber kinerja total meski dengan fiskal yang rendah di wilayah yang dipimpinnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah upaya Mendagri menilai agar menjadi sebuah inspirasi kepala daerah lain. Tito menjelaskan bahwa Tidak mudah mendapatkan penghargaan ini melibatkan Ombudsman, media, survei kepuasan publik, dan lain lain.
“Selamat kepada kepala daerah yang menerima penghargaan. Kita berharap para kepala daerah yang mengisi kekosongan (penjabat) tetap ber kinerja baik sehingga mengantarkan pilkada serentak ini dengan aman dan damai, hingga ada kepala daerah definitif,” ujar Tito.
Dalam kesempatan tersebut, Tito menyampaikan bahwa pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun ini adalah pertama kalinya pemilihan langsung yang dilaksanakan secara serentak.
Apa filosofinya? Kata Tito, agar menghasilkan kepala daerah yang konsepnya sama dan terhununh antara pemerintah pusat provinsi dan kabupaten kota. “Jadi akan tercipta korelasi yang baik di semua jenjang pemerintahan,” kata Tito. (*)