Makassar, sulselprov.go.id - Suasana Puskesmas Pampang di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, terasa lebih hidup dari biasanya. Anak-anak balita tampak duduk rapi bersama orang tua mereka, sebagian menggenggam paket berisi makanan tambahan, sementara di sisi lain, petugas kesehatan sibuk mendata ulang.
Pagi itu, Sabtu, 2 Agustus 2025, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, datang menyapa satu per satu warga. Ia tak sekadar meninjau. Kehadirannya menandai keseriusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam memerangi stunting melalui Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat langkah nyata dalam menurunkan angka stunting. Sebanyak 15.240 anak di 504 lokus pada 24 kabupaten/kota menjadi sasaran intervensi.
Fatmawati menjelaskan bahwa stunting bukan sekadar kondisi tubuh pendek, tetapi mencerminkan masalah serius gizi kronis dan keterlambatan pertumbuhan akibat faktor infeksi berulang, pola hidup yang kurang sehat, dan minimnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang anak.
“Kenapa anak kita masuk kategori stunting? Karena pertumbuhannya tidak sesuai usianya. Bisa karena infeksi berulang, pola hidup yang buruk, atau kurang perhatian dari orang tua,” ujar Fatmawati saat memberikan edukasi di hadapan warga dan kader kesehatan.
Dalam pelaksanaan Program Genting, setiap anak akan dipantau secara intensif selama 56 hari. Intervensi meliputi pemberian makanan tambahan, pemantauan status gizi, dan edukasi kepada orang tua. Di Puskesmas Pampang sendiri, terdata 75 anak masuk sebagai lokus program.
“Kami mohon, mari sama-sama kita kawal program Genting ini. Jangan sampai pemerintah sudah memberi pendampingan, tapi perhatian orang tua masih kurang. Di bulan ketiga nanti, kita ingin lihat anak-anak kita tumbuh lebih sehat,” tambahnya.
Di hadapan masyarakat, Fatmawati juga menyampaikan skala besar program ini. Dengan total anggaran Rp62 miliar, Pemprov Sulsel menargetkan penurunan signifikan angka stunting pada 2026 mendatang.
“Anggaran ini bukan sekadar angka. Ini adalah komitmen kita untuk masa depan Sulsel,” tegasnya.
Program Genting juga menjadi sarana sosialisasi dan dialog antara orang tua dan tenaga kesehatan. Salmia (44), warga Jalan Pampang 2, yang menjadi orang tua asuh bagi keponakannya yang mengalami stunting, mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Saya bersyukur ada bantuan ini. Kadang kami tidak tahu harus mulai dari mana. Tapi sekarang ada petugas yang bantu pantau setiap minggu. Anak saya juga mulai doyan makan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kegiatan di Puskesmas Pampang turut dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Sulsel Melanie Simon Jufri, Kepala Dinas DP3A Dalduk KB Sulsel Hj. Andi Mirna, serta perwakilan Dinas Kesehatan Sulsel dan jajaran Pemkot Makassar.
Menutup kunjungan, Fatmawati menyerahkan secara simbolis paket nutrisi kepada para orang tua asuh. “Gizi anak bukan sekadar urusan dapur. Ini urusan masa depan bangsa,” tandasnya.(*)