Makassar, sulselprov.go.id - Provinsi Sulsel siap menjadi pilot project penerapan Artificial Intelligence (AI) di berbagai sektor, termasuk di sektor pertanian, perikanan dan sektor lainnya. 

Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, 

saat menghadiri Workshop Konsultatif UNESCO Metodologi Penilaian Kesiapan AI di Indonesia, di Gedung Rektorat Unhas Makassar, Kamis, 18 Juli 2024. 

"Kami di Sulawesi Selatan siap menjadi provinsi pilot project penerapan AI. Karena banyak yang bisa dilakukan di berbagai sektor, termasuk di pertanian dan perikanan," kata Prof Zudan.

Prof Zudan menjelaskan, dirinya pernah merasakan bagaimana AI betul-betul membantu dalam percepatan pelayanan menjadi serba mudah. Dimana ketika menjabat Dirjen Dukcapil Kemendagri RI, ia bekerjasama dengan kurang lebih 5.000 lembaga untuk sinkronisasi data. 

"Bagaimana pelayanan itu kita geser resikonya. Kami bersama Prof Haman Rizal melakukan deklarasi dukcapil digital. Karena 5.000 lembaga sudah kerja sama dengan Dirjen Dukcapil Kemendagri RI," jelas Prof Zudan. 

Pemprov Sulsel dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel sangat membuka diri untuk uji coba penerapkan AI di sejumlah sektor. 

"Saya membuka diri untuk AI demi pengembangan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Selatan baik di sektor transportasi, pertanian, perikanan dan yang lainnya. Karena saya sudah menikmati bagaimana kehebatan AI," terangnya. 

"Sulsel sudah terbuka baik dari 1.0 sampai 5.0 sudah bisa menerima dan diterapkan, karena Sulsel sudah menjadi daerah yang sangat maju. Tolong dianggarkan bagaimana uji coba penerapan AI di berbagai sektor di Provinsi Sulsel untuk terbang lebih tinggi dan maju lebih jauh," urainya. 

Presiden of Karika, Prof. Dr. Ir. Hammam Rizal mengakui, Prof Zudan merupakan orang yang memiliki pengalaman luar biasa dalam kemajuan teknologi dan inovasi sejak 2015 lalu. 

Dimana pelayanan Dukcapil di seluruh Indonesia dimulai dari kebijakan Prof Zudan saat menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri RI sejak 2015 lalu. Semua pelayanan saat ini sudah serba mudah dan digitalisasi. 

"Sejak awal saya ketemu dengan Bapak Prof Zudan bagaimana menyediakan prakarsa jalur dengan administrasi kependudukan di seluruh Indonesia. Prof Zudan sendiri adalah pelaku dalam teknologi AI ini," kata Prof Hammam. (*)