Makassar-- Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa semua proyek jalan yang diprogramkan pemerintah pusat, rata-rata sudah berjalan sesuai target.
Beberapa proyek pembangunan jalan yang bersumber dari APBN yakni Underpass Simpang Lima Bandara, Middle Ring Road (MRR), jalan Maros-Bone, Bypass Makassar, Maros, serta Sungguminasa Gowa dan Takalar (Mamminasata).
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Amin Yakob, khusus untuk evaluasi beberapa proyek nasional tersebut di Sulsel, hingga saat ini rata-rata sudah sementara berjalan.
"Proyek skala nasional itu, rata-rata sudah berjalan normal. Seperti underpass bandara yang sudah tembus jalan bawah tanahnya, kita percepat ini bisa berfungsi 7 hari sebelum lebaran Idul Fitri. Padahal targetnya Desember 2017," ungkap Amin Yakob.
Kemudian proyek MRR, sejauh ini pengerjaan fisiknya sudah diatas 30%. Rencananya, sebelum melanjutkan awal pekerjaan untuk tahun ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo akan meninjau langsung proyek tersebut.
Sedangkan untuk proyek Bypass Mamminasata, sampai saat ini masih proses pembebasan lahan. Khusus lahan di Kabupaten Maros disebutkan sudah hampir selesai.
"Anggarannya tidak ada masalah. Kami tergantung tim appraisal dan BPN yang menentukan harga, kalau itu selesai kita langsung bayar. Maros sebenarnya tersisa satu pemilik, tetapi dia sudah setujui setelah ada pendekatan," jelasnya.
Selain itu, pembangunan jalan layang Maros-Bone, kata dia, progressnya sudah diatas 70% dengan target 2018 mendatang. Persoalan anggaran pun yang sesuai kontrak tidak ada masalah.
"Proyek itu kita lanjutkan dengan sedikit perubahan desain. Jadi, bukan lagi jalan layang, tetapi terowongan. Disana ada beberapa gunung, sisa dari kelokan Camba yang akan menggunakan terowongan. Untuk perubahan desain itu, akan menggunakan anggaran baru," katanya.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sendiri mengungkapkan, proyek jalan Maros-Bone desainnya sedikit terdapat perubahan, karena disana akan dilanjutkan dengan menggunakan terowongan. Itu dilakukan agar proyek pembangunan jalan tersebut tidak merusak ekosistem.
Minggu, 26 Maret 2017 (Ak/Er)