Asisten IV Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, DR. H. Ruslan Abu mewakili Gubernur Membuka Rapat Kerja (Raker) Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Sulsel yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Kartini di Gedung Serbaguna Aisyah Makassar, Sabtu (23 April 2016). Tema dari raker BKOW kali ini adalah “Dengan Semangat Kartini Kita Perkuat Ketahanan Keluarga dalam Mepersiapkan Generasi Baru Kuat dan Berkarakter”.

Ruslan Abu dalam sambutannya menyampaikan pentingnya ketahanan karena fenomena masyarakat dewasa ini mencerminkan sudah mulai terjadi penurunan ketahanan keluarga ditengah-tengah masyarakat.

“Hal tersebut tentunya tidak lain disebabkan karena semakin meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas dan alcohol, penurunan etos kerja, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab, baik sebagai individu dan warga negara serta kejujuran yang telah membudaya,” terangnya.

Untuk itu Ruslan Abu menghimbau kepada semua peserta Raker khususnya dan ibu-ibu pada umumnya untuk mencermati kembali tanggung jawab masing-masing dalam menggalakkan upaya peningkatan kualitas dan ketahan keluarga khususnya di Sulsel.

Sementara Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Sulsel, Dr. Ir. Hj. A. Majdah Agus Arifin Nu’mang mengatakan saat ini ada kesadaran baru bagi kaum perempuan dengan melihat kondisi bangsanya, sehingga tampil semarak. Hal ini dilakukan tidak lain karena kita ingin merapatkan barisan, kita ingin melanjutkan harapan dari RA. Kartini sebagai pahlawan bangsa, sebagai pahlawan emansipasi wanita yang tidak ingin melihat ketika itu kaumnya tertindas yang tidak memiliki kesempatan berkiprah dan berkontribusi terhadap kehidupan dan juga bangsanya.

“Fenomena bangsa kita saat ini adalah maraknya peredaran narkoba, hal ini menuntut peran kita sebagai ibu kartini modern bagaimana kita membentengi keluarga kita khususnya generasi kita dari bahaya narkoba,” ucap A. Majdah.

“Indonesia saat ini darurat narkoba. Untuk itu, saya menghimbau kepada perempuan-perempuan Indonesia, sebagai Ibu yang punya fungsi ganda, sebagai Ibu bagi anak-anak kita, sebagai ibu dan manager rumah tangga kita dituntut untuk berkontribusi terhadap masyarakat dan pembangunan bangsa sehingga fenomena yang ada didepan mata kita dapat kita hadapi bersama,” tegasnya.

A. Majdah menambahkan, perempuan perlu merapatkan barisan dan membahas masalah bangsa kita kedepan karena perempuan adalah tiang negara. “Kalau perempuan itu baik maka baiklah negaranya, dan kalau perempuan maka rusaklah negaranya sehingga apabila rumah tangga dan keluarga kita tidak baik maka yang lebih dulu menjadi sorotan adalah bagaimana ibunya, sehingga memang kita perlu mengintropeksi diri kita, “ pesannya.

“Di Hari Kartini ini kita jangan hanya memperhatikan penampilan kita seperti Ibu Kartini akan tetapi hari Kartini ini hendaknya menjadi momen bagi kita  untuk bagaimana memperbaiki diri untuk generasi kita. Apa nilai-nilai yang telah kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan Kartini,” pesannya lagi.

“Mari kita menyadari tanggung jawab kita sebagai ibu, ibu-ibu juga harus bekerja dan berkarya. Semua persoalan rumah tangga adalah kewajiban seorang perempuan sehingga itulah dikatakan perempuan itu harus kuat, harus mandiri  dan harus cerdas. Karena bagaimana kita mengatur dan mamanage rumah tangga kita kalau kita tidak memiliki ketiga hal tersebut,” pungkasnya.

Sabtu, 23 Maret 2016 (Er/Rst)