Staf Ahli Bidang Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan, A. Hasdullah membuka acara Pertemuan Rapat Koordinasi Dinas Perkebunan Prov. Sulsel Tahun 2016, di Hotel Sahid Jaya Makassar, Rabu (30/3/2016).
Dalam sambutannya Hasdullah mengatakan, Sulawesi Selatan sebagai sentra pengembangan tanaman kakao berupaya untuk mencapai target produksi dan mutu kakao sebanyak 300.000 ribu ton sampai dengan tahun 2018.
“Saat ini, Sulsel dipercaya sebagai salah satu provinsi yang diberikan kepercayaan untuk pengembangan wilayah kakao nasional dalam upaya pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan,”ungkapnya.
“Seiring dengan hal tersebut maka melalui sharing penganggaran APBN telah dilakukan penyusunan masterplan,”lanjutnya.
Menurut Hasdullah pengembangan kawasan berbasis kakao pada intinya mengidentifikasi dan menentukan kemampuan daya dukung kawasan dan alokasi lahan untuk pengembangan kakao guna menentukan target pengembangan tanaman kakao 5 tahun kedepan, sehingga dapat menentukan kebijakan yang meliputi pemanfaatan kawasan dan program aksinya.
Ia menambahkan pada tahun 2015 Dinas Perkebunan Prov. Sulsel mendapat alokasi anggaran APBN sebesar kurang lebih Rp 498.224.633.000, yang dialokasikan pada 18 (delapan belas) kabupaten meliputi; Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Wajo, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Bone, Bulukumba, Soppeng, Maros, Takalar, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, Pangkep, Gowa dan Bantaeng.
Selain fokus pada program prioritas utama komoditas unggulan tersebut di atas Pemprov Sulsel juga sangat mendukung kebijakan pemerintah pusat terhadap akselerasi pengembangan kapas dan tebu di daerah ini.
Rabu, 30 Maret 2016 (Yy/Na)