Makassar, sulselprov.go.id - UPT RSUD Haji Makassar memperkuat komitmennya dalam mendukung program prioritas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi melalui percepatan penanganan stunting. Hal ini diwujudkan lewat kolaborasi bersama Aksi Stop Stunting (ASS) di beberapa lokus stunting di Kota Makassar.

Dalam kegiatan tersebut, Tim Penanganan Gizi dan Dampak (TPGD) Aksi Stop Stunting membawa pasien stunting untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan dari tim medis RSUD Haji Makassar. Selanjutnya, dokter spesialis anak memberikan layanan kesehatan dan pendampingan terhadap pasien stunting yang tersebar di sejumlah Puskesmas lokus ASS, yakni: PKM Sudiang – 4 pasien (2 lokus); PKM Sudiang Raya – 2 pasien (1 lokus); PKM Mangasa – 1 pasien (1 lokus); PKM Layang – 1 pasien (1 lokus); dan PKM Kaluku Bodoa – 1 pasien (1 lokus).

Direktur UPT RSUD Haji Makassar, dr. Evi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kolaborasi ini.

Menurutnya, kolaborasi dengan Aksi Stop Stunting menjadi wujud nyata dukungan RSUD Haji Makassar terhadap program prioritas Gubernur Sulsel dalam menekan angka stunting secara berkesinambungan.

“Upaya ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung program strategis Gubernur Sulawesi Selatan untuk percepatan penurunan stunting,” kata dr. Evi.

RSUD Haji Makassar sebagai rumah sakit rujukan regional juga berupaya menghadirkan layanan kesehatan komprehensif, mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif. 

Fokus layanan diberikan khusus bagi ibu hamil, bayi, dan balita agar mereka mendapat pendampingan medis yang optimal.

“Kami meyakini, keberhasilan penanganan stunting memerlukan kerja sama lintas sektor, melibatkan tenaga kesehatan, pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat,” tambahnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkesinambungan untuk memastikan anak-anak Sulsel mendapatkan hak tumbuh kembang yang optimal. 

Dengan dukungan lintas sektor, diharapkan dapat lahir generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju visi Indonesia Emas 2045. (*)