Salah satu rangkaian peringatan Hakteknas ke-22 tahun 2017, beberapa kegiatan ilmiah nasional dan internasional digelar.
Termasuk pertemuan berbagai stakeholders rumput laut dalam bentuk round table policy meeting bertajuk “Enhancing the Competitiveness of Seeweed Industry Through Innovation” 8 Agustus 2017 di Hotel Aryaduta Makassar.
Peserta dalam acara ini adalah para peneliti dan akademisi di bidang makro dan mikro alga (rumput laut) lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang), dan perguruan tinggi.
Selain itu, mahasiswa terkait dengan budidaya, produksi dan pasca produksi khususnya rumput laut dan pangan hasil kemaritiman, anggota Organisasi pebisnis rumput laut/algae (ARLI, ASPERLI, ASTRULI, ISS, RLC dan Konsorsium) serta pengusaha budidaya dan industri pengolahan rumput laut.
Temu ilmiah internasional ini merupakan ajang pertemuan antara pengambil kebijakan, industri rumput laut, praktisi dan pemerhati rumput laut sebagai upaya merumuskan kebijakan rumput laut kedepan dalam rangka peningkatan daya saing dan diversifikasi produk.
Selama pertemuan, para peserta dan narasumber mendiskusikan urgensi dan tindak lanjut penyusunan Roadmap Nasional Industri Rumput Laut, Sinergi Program dan Kebijakan untuk Pemanfaatan dan Pengembangan Rumput Laut dan Seaweed Teaching Industry serta pentingnya membangun laboratorium rumput laut untuk pengembangan produk rumput laut berbasis inovasi teknologi.
“Selain itu akan ada juga Pameran Produk rumput laut (budidaya, proses pengolahan hingga produk akhir) yang menampilkan berbagai jenis variasi produk rumput laut di Indonesia khususnya produk olahan tradisional yang inovatif dengan kualitas berdaya saing," demikian penjelasan Direktur Sistem Inovasi Ophirtus Sumule dalam siaran persnya.
Produk itu, lanjut dia,berupa agar, karaginan, alginate, produk-produk turunan rumput laut maupun produk-produk yang menggunakan rumput laut sebagai bahan dasar olahannya seperti makanan (brownis) dan produk kosmetik (bahan luluran),” .
Pakar rumput laut Prof Jana Anggadiredja mengatakan selama ini variasi produk rumput laut Indonesia masih terbatas dalam bentuk agar-agar. Kedepan akan dikembangkan diversifikasi produk olahan rumput laut dengan menata infrastruktur dan mekanisme teaching industry yang lebih baik.
Juga akan ada Business Gathering yang merupakan ajang promosi dari industri untuk memperkenalkan produk-produknya agar lebih dikenal oleh konsumen, dengan menampilkan keunggulan produk.
Kamis, 10 Agustus 2017 (Srf/Na)