Angka Harapan Hidup masyarakat Sulawesi Selatan dalam 10 tahun atau satu dekade meningkat dari 69,6 tahun pada tahun 2008 menjadi 72,5 tahun pada tahun 2018.
"Dengan meningkatnya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, membuat angka harapan hidup dari 69,6 tahun di 2008 menjadi 72,5 tahun di 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief.
Hal itu, Ia sampaikan saat menghadiri acara Peresmian UPT. Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut Provinsi Sulsel di RSUD Gigi dan Mulut jalan Lanto Daeng Pasewang, Kamis (5/4/2018).
Acara ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Rachmat Latief menyebutkan angka ini didkukung oleh fasilitas dan tenaga kesehatan yang semakin meningkat. Ia menambahkan dengan adanya rumah sakit ini maka jumlah rumah sakit yang ada di Sulsel menjadi 101 unit. Sepuluh tahun lalu sebelum kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur jumlah rumah sakit baru 86 unit.
Untuk Puskesmas juga mengalami peningkatan dari 395 unit di 2008 menjadi 455 unit di 2018. Tempat tidur dari 3992 menjadi 14.835 unit. Serta tenaga medis dari 2024 orang menjadi 3257 orang, tenaga non medis dari 10.543 orang menjadi 16.429 orang.
"Hal ini merupakan pencapaian yanh sangat menggembirakan yang diukir oleh Pemprov Sulsel yang dipimpin oleh Pak Syahrul," sebutnya.
Untuk mendukung hal tersebut Pemerintah Sulsel akan membangun Rumah Sakit Khusus Geriatri Kelas B yang akan disetarakan dengan Advance Medicine yang bekerjasama dengan Prof Taruna Ikrar.
Taruna Ikrar adalah adalah dokter dan seorang ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan saraf.
Juga dalam hal ini dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Rumah Sakit Khusus Geriatrik Kelas B dan Pelayanan Advance Medicine antara Gubernur dan Perwakilan dari Taruna Ikrar.
Syahrul juga mendapat penghargaan "Aditya Bhakti Husada" sebagai bentuk pengakuan akan sosok Syahrul sebagai orang yang bijaksana luar biasa dalam kesehatan paripurna.
"Ini adalah dari kami insan kesehatan. Kami persembahkan dengan tulus dan penuh rasa terima kasih atas dedikasi Pak Gub selama sepuluh tahun," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban dalam peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
"Apa gunanya pemerintah jika ada rakyat yang terlantar dan terkapar dan tidak mampu diapa-apai oleh keluarganya, janga karena tidak punya uang," kata Syahrul.
Sulsel sendiri pada tahun 2008 telah mencanangkan kesehatan gratis bahkan sempat diragukan.
"Semua orang bilang ada apa Pak Gub, itu adalah visi dan cita-cita yang tidak mungkin dilakukan. Tetapi kesehatan gratis sudah kita dijalankan, hari ini kita buktikan pemerintah hadir untuk rakyat," ujarnya Syahrul.
Jumat, 6 April 2018 (Srf/Er)