Makassar, sulselprov.go.id - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyatakan komitmen penuh Pemprov Sulsel untuk menyukseskan program strategis SMK Go Global. 

Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar (Cak Imin), atas penunjukan Makassar sebagai tuan rumah Workshop Kepala Sekolah SMK yang digelar di Hotel Claro, Rabu, 3 Desember 2025.

Pemilihan Sulsel sebagai pusat workshop menegaskan langkah agresif Pemprov dalam memastikan "Vokasi Kuat, Menguatkan Indonesia" bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata untuk mempersiapkan peserta didik memasuki Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA) global.

Jufri Rahman menekankan bahwa kesiapan Sulsel diuji dengan keselarasan kurikulum.

"Saran saya, agar SMK vokasi itu tetapi sekaligus diajarkan bahasa asing seperti bahasa Arab, Jepang, dan lainnya. Sama waktu saya menerima JICA (perwakilan Jepang) memperluas dukungan dalam bentuk pendampingan pelatihan bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)," ujar Jufri.

Lanjutnya, kolaborasi dengan perwakilan Jepang tersebut menjadi acuan. JICA memotret tenaga kerja apa yang dibutuhkan di Jepang, kemudian mengirimkan trainer dan instruktur untuk melatih keahlian tersebut kepada sekolah-sekolah vokasi yang ada.

Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menyoroti urgensi percepatan transformasi pendidikan vokasi. 

Dalam paparannya, Cak Imin mengungkapkan temuan terbaru bahwa angka pengangguran lulusan SMK tahun ini telah mencapai 1,6 juta orang, padahal pasar kerja global membuka peluang hingga hampir 2 juta posisi.

"Peluangnya ada, kemampuan anak-anak kita juga besar, tetapi tidak match dengan kebutuhan pasar," tegas Cak Imin, menyoroti adanya jurang kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan riil industri internasional.

Menurutnya, langkah paling mendesak adalah menciptakan kesesuaian (match) antara kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan dunia kerja internasional.

Pemerintah, lanjutnya, telah menyiapkan simulasi kebijakan dan melaporkannya langsung kepada Presiden.

Ungkapnya, Presiden sangat bersemangat. Bahkan meminta target penempatan lulusan SMK di luar negeri dinaikkan dari 300 ribu menjadi 500 ribu, dan keesokan harinya minta ditingkatkan lagi menjadi 1 juta lulusan.

Untuk itu, Cak Imin meminta seluruh kepala sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi menyiapkan SMK yang benar-benar selaras dengan kebutuhan industri dalam dan luar negeri.

Menutup kegiatan tersebut, Menko Cak Imin menyampaikan target ambisius, "Saya berharap Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan penempatan terbanyak dan terbaik pada 2026."

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Anggota DPR RI FPKB Syamsu Rizal M.I., Anggota DPRD Prov. Sulsel Zulfikar Limolang, serta ratusan Kepala SMK dari sejumlah kabupaten/kota di Sulsel. (*)