Makassar, sulselprov.go.id - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menghadiri Seminar Proyek Perubahan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, secara virtual dari Rumah Jabatan Sekda, Senin, 20 Oktober 2025.

Dalam kegiatan yang menjadi bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXIII Tahun 2025, Iqbal Nadjamuddin mengusung proyek perubahan bertajuk “Peningkatan Penyerapan Lulusan Kejuruan Berbasis Kolaborasi Andalan” atau dikenal dengan nama “Pelajar Andalan”.

Sekda Sulsel selaku mentor menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut. Menurutnya, proyek perubahan ini sejalan dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda).

“Kita harap melalui proyek perubahan ini memperkuat SDM Sulsel hingga di level global dalam jangka waktu panjang. Sehingga jika ini berhasil, akan bisa direplikasi oleh kabupaten/kota,” kata Jufri Rahman.

Ia menegaskan, Pemprov Sulsel terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong penguasaan bahasa asing bagi peserta didik agar siap bersaing di pasar tenaga kerja global.

Dalam paparannya, Iqbal Nadjamuddin menjelaskan, proyek Pelajar Andalan merupakan inisiatif strategis Dinas Pendidikan Sulsel untuk memperkuat pendidikan vokasi yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan.

“Berbasis prinsip Andalan (Adaptif, nilai unggul, digitalisasi, aliansi strategis, layanan karir, akses infrastruktur, norma dan keberlanjutan), program ini membangun ekosistem vokasi yang terhubung dengan industri dan teknologi. Dampaknya, meningkatnya relevansi lulusan SMK dengan kebutuhan DUDIKA, menurunnya tingkat pengangguran terbuka SMK, dan penguatan posisi Sulsel sebagai role model nasional pendidikan vokasi berbasis kolaborasi,” ujar Iqbal.

Ia menambahkan, strategi Pelajar Andalan dirancang selaras dengan berbagai kebijakan nasional dan regional guna menjawab tantangan ketenagakerjaan serta pendidikan vokasi di Sulsel.

“Proper ini tidak hanya merespon tingginya angka pengangguran alumni SMK, tetapi juga mengakselerasi peningkatan kualitas lulusan melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan ekosistem vokasi,” terangnya.

Proyek perubahan ini juga terintegrasi dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PVPV), serta arah RPJMD Sulsel untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing SDM yang mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sektor unggulan dan industri lokal.

Berdasarkan data BPS Agustus 2024, jumlah angkatan kerja lulusan SMK di Sulsel mencapai 40.256 orang, dengan penganggur terbuka sebanyak 30.562 orang atau TPT 7,26 persen. 

Melalui intervensi program Pelajar Andalan, yang melibatkan Career Development Center (CDC), Dinas Tenaga Kerja, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDIKA). Program ini menjangkau 38.318 siswa SMK yang akan lulus pada 2026. Fokusnya meliputi penyelarasan kurikulum vokasi, digitalisasi layanan karir melalui Akun SIAP KERJA, pendampingan magang, rekrutmen bersama industri, serta pembinaan wirausaha muda vokasi.

“Bersama Pelajar Andalan kita sedang menyusun mozaik masa depan, di mana lulusan vokasi tidak lagi menunggu pekerjaan, tetapi dicari karena kompetensi dan relevansinya. Masa depan di mana kolaborasi bukan jargon, tetapi kerja nyata dan berkelanjutan antara dunia pendidikan dan dunia usaha,” pungkasnya. (*)