Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI), yang dirangkaikan dengan seminar di Hotel Claro Makassar, Senin (5/8/2019).

Abdul Hayat dalam sambutannya menyampaikan, ciri khas suatu negara berkembang adalah kehadiran guru besar yang menyapa birokrat. Tetapi ketika sudah menuju negara maju, birokrat yang harus mendatangi guru besar.

"Kalau suatu saat ada seminar, Indonesia sudah maju, yang memenuhi ruang seminar tentu para birokrasi. Diminta seperti apa paradigma terakhir yang akan kita gunakan di pemerintahan," kata Abdul Hayat.

"Apalagi di Indonesia saat ini, apresiasi terhadap pendidikan terkait guru besar masih belum ada. Sementara, paradigma berpikir yang diinginkan harus terus-menerus menjadi kontribusi di pemerintahan," lanjut Abdul Hayat.

"Semoga melalui kegiatan Munas dan Seminar ini, akan ada wujud konkrit yang diinginkan bersama," ujarnya. 

Menurutnya, yang terpenting, dalam bernegara ini dibutuhkan sinergitas. Karena dengan jalan itulah, akselerasi bisa lebih cepat.

"Siapa melakukan apa sudah jelas. Tujuannya satu, satu untuk semua, semua untuk satu, untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya.

Munas yang akan digelar hingga 7 Agustus ini, dihadiri Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia, Ketua dan Sekretaris Majelis Dewan Guru Besar Indonesia, serta perwakilan Guru Besar dari universitas se-Indonesia. 

Senin, 5 Agustus 2019 (Srf/Na)