Jakarta, sulselprov.go.id - Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menunjukkan komitmennya dalam mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Dukungan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar lebih terampil dalam mengelola keuangan dan berinvestasi dengan bijaksana.

"Saya sangat mendukung upaya OJK Sulselbar dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan," ungkap Jufri Rahman di Kampus IPDN, Jakarta, usai pengukuhan dirinya sebagai Doktor bidang Ilmu Pemerintahan pada Selasa, 3 Desember 2024. 

Pernyataan ini merupakan respon positif atas kegiatan OJK Sulselbar yang mengundang jurnalis dari Sulselbar dalam acara Journalist Update dan Media Gathering OJK yang berlangsung 1-3 Desember di Jakarta.

Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan mengenai kondisi pasar dan keuangan di Sulsel dan Sulbar, yang menunjukkan tren positif. Selain itu, peserta juga mendapatkan edukasi tentang pasar modal di Bursa Efek Indonesia serta melakukan kunjungan ke Kantor OJK terkait layanan Kontak 157 dan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), atau lebih dikenal dengan OJK Checking.

Acara ini juga mencakup edukasi mengenai perlindungan konsumen, termasuk inisiatif Satgas PASTI yang meluncurkan Indonesia Anti-Scam Center (IASC) untuk mempercepat penanganan penipuan di sektor keuangan.

Dalam lima hari pertama operasinya, IASC telah menerima 1.594 laporan serta menyelamatkan dana nasabah sebesar Rp6,7 miliar dari aktivitas penipuan.

"Pesan saya kepada OJK adalah teruskan ikhtiar seperti ini dengan memberikan data lengkap kepada teman-teman media sehingga tulisan berita mereka tidak bias," tegas Jufri Rahman. 

Ia menekankan bahwa keberadaan berita positif akan menarik investasi baru masuk ke daerah.

Jufri juga menyoroti pentingnya peran media dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. "Segera klarifikasi setiap ada berita miring terkait Sulawesi Selatan," tambahnya, menunjukkan bahwa transparansi informasi sangat penting untuk menjaga reputasi daerah.

Jufri Rahman menekankan perlunya akses keuangan inklusif di Sulawesi Selatan demi pengembangan daerah. Ia mencatat bahwa selama ini fasilitas perbankan cenderung dinikmati oleh kalangan berduit saja. "Akses perbankan harus dibuka luas kepada masyarakat umum, khususnya di akar rumput," tegasnya.

Melalui dukungan ini, diharapkan literasi keuangan dapat meningkat secara signifikan di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan dan Barat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan inklusif.

Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung program Asta Cita yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Program ini memiliki tujuan jangka panjang untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, yang merupakan visi besar bagi kemajuan bangsa di masa depan.

"OJK bersama industri jasa keuangan mendorong sejumlah peran strategis untuk menjadikan sektor jasa keuangan sebagai bagian integral dalam perwujudan Asta Cita," tuturnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa OJK tidak hanya berfokus pada regulasi, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu fokus utama dari OJK adalah pentingnya akses keuangan inklusif seperti yang diharapkan Sekprov Sulsel, Jufri Rahman. 

Senada, Darwisman menekankan bahwa perhatian khusus diberikan kepada kelompok-kelompok yang kurang terlayani, seperti pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), petani, nelayan, masyarakat pedesaan, serta penyandang disabilitas. 

"Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," jelasnya.

Dengan memperluas akses ke layanan keuangan bagi segmen-segmen tersebut, OJK berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional serta mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.

Dengan dukungan OJK dan sektor keuangan yang lebih luas terhadap program Asta Cita, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang lebih baik untuk semua lapisan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata tetapi juga pada pemerataan kesempatan bagi seluruh warga negara Indonesia. Keterlibatan aktif berbagai pihak akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut dan mewujudkan cita-cita besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (*)