Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono, dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Wajo, menyempatkan meninjau langsung pengerjaan revitalisasi Danau Tempe tahap I, Kamis (10/5/2018). Soni didampingi Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Tengku Iskandar, serta Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Cipta Karya, Tata Ruang dan Permukiman, Andi Darmawan Bintang. Rombongan mengunjungi lokasi revitalisasi di Desa Pakanna dan Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo.

Dengan menggunakan kapal kecil, Soni Sumarsono menuju ke pengerjaan revitalisasi Danau Tempe, yang dikerjakan dalam tiga tahapan di tiga kabupaten, yaitu Wajo, Soppeng dan Sidrap. Tahap I target penyelesaiannya tahun 2019.

Seperti diketahui, pengerjaan revitalisasi Danau Tempe adalah proyek multi tahunan. Tahap pertama ini, pengerukan danau akan dilakukan dengan mengangkat volume sedimentasi mencapai 7-8 juta kubik atau 30 persen dari jumlah volume yang mencapai 21 juta kubik ini.

Soni Sumarsono melihat langsung proses pengerukan danau. Hasil kerukan ini akan dibuatkan pulau-pulau kecil, yang jumlahnya 36 pulau.

Kepala BBWS-PJ, Tengku Iskandar, menjelaskan, revitalisasi Danau Tempe adalah salah satu proyek prioritas milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dimana ini sesuai hasil kesepakatan bersama dalam Konferensi Nasional Danau Indonesia (KNDI) pada tahun 2009 terkait kesepakatan  pengelolaan 15 danau prioritas, salah satunya Danau Tempe.

Dia menjelaskan, Danau Tempe terletak di tiga kabupaten dengan luas mencapai 13.000 hektare, keliling danau 92 Km, dengan luas danau mencapai 162,50 Km, dengan volume  tampungan mencapai 207,66 juta m3.

"Fungsi utama dari Danau Tempe ini, untuk penampungan air baku, perikanan, pertanian, serta obyek wisata yang belum termanfaatkan maksimal," katanya.

Kondisi yang terjadi di Danau Tempe, sehingga dilakukan revitalisasi, karena terdapat penyempitan danau, banjir dan kekeringan. Berkurangnya luas danau karena alih fungsi, sedimentasi dan tumbuhnya tanaman air.

Iskandar menjelaskan, revitalisasi Danau Tempe dilakukan untuk menambah volume tampungan menjadi 7,23 juta m3, mengairi 5.000 hektare area irigasi pompa. Selain itu, nantinya akan memenuhi kebutuhan air baku di sekitar Danau Tempe dari sekitar 23.000 jiwa menjadi 30.000 jiwa.

"Ada peningkatan 7.000 jiwa, jadi ada pelayanan terhadap peningkatan jumlah penduduk," sebut Iskandar.

Adapun progres fisik hingga 8 Mei 2018, rencana 45,36 persen sedangkan realisasi 48,74 persen. Adapun lingkup kegiatan pengerjaan, yaitu pekerjaan persiapan 4,12 persen, pengerukan danau tempe 94,56 persen,  pembuatan drainase pulau 1,17 persen dan pemeliharaan/peningkatan jalan akses 0,15 persen.

Kamis, 10 Mei 2018 (Srf/Er)