Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Firdha, M.Si, membuka acara Sosialisasi Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (SDN) Untuk Pertahanan Negara Lingkungan Ormas Dan LSM. Acara berlaqngsung di Ruang Data Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis (18/02/2016).
Firdha dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pertahanan RI dalam hal ini Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, sehingga acara ini bisa terselenggara sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan bela Negara dan rasa cinta terhadap tanah air untuk mempertahankan NKRI secara optimal, sehingga tetap kokoh berdiri lebih maju dan sejahtera.
“Dalam konteks pertahanan, baik komponen utama seperti TNI, komponen cadangan dan komponen pendukung semuanya wajib bela Negara. Sesuai dengan pasal 30 UUD 1945, bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan Negara, serta penerapan system Pertahanan Semesta (SISHANTA), dan perlu adanya cadangan dari POLRI, STpol PP, LINMAS, Hansip, Resimen Mahasiswa atau dari Ormas, Organisasi Kepemudaan dan sebagainya,”tambahnya.
“Gotong royong antar semua elemen, perlu dibangkitkan di Provinsi Sulawesi Selatan dalam setiap aspek pembangunan, baik itu dalam hal pembangunan infrastruktur, saling membantu dalam hal ekonomi, toleransi atau solidaritas dan kesetiakawanan sosial, serta termasuk dalam hal pertahanan sebagaimana diamanatkan dalam Sishanta,”jelasnya.
Ia menambahkan masalah regulasi juga sangat penting sebagai bentuk legal dan dasar pelaksanaan yang kuat. Jadi regulasi memang diperlukan agar mendorong semangat masyarakat, lebih antusias membela Negara. “Untuk itu perlu adanya pemahaman dari masyarakat terkait dengan upaya hak dan kewajibannya dalam rangka menangkal ancaman Negara,”ujarnya.
Firdha berharap dalam mengantisipasi ancaman-ancaman yang ada, perlu memaksimalkan seluruh sumber daya nasional yang kita miliki, misalnya kebijakan rekruitmen komponen cadangan yang juga focus di daerah perbatasan, agar turut serta menjaga territorial Negara.
Sementara, Direktur Komponen Cadangan Kemhan, Brigjen TNI, Iskandar, M. Munir, M.Soc. SC. Mengatakan bahwa, Saat ini yang perlu kita waspadai adalah ancaman nyata yang kenyataannya setiap saat akan terjadi secara tiba-tiba dan sulit untuk diprediksi. Implementasi ancaman tersebut dapat berupa terorisme dan radikalisme, bencana alam dan wabah peyakit, pelanggaran wilayah, perampokan dan pencurian kekayaan alam, serangan cyber dan spionase serta peredaran dan peyalahgunaan narkoba.
Untuk menghadapi ancaman yang semakin beragam, Indonesia perlu menata kembali kekuatan pertahanannya. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menata dan membangun sumber daya nasionalnya sebagai Komponen Cadangan dan Pendukung. Komponen yang berkualitas akan menyokong Negara untuk mencapai kesejahteraan dan terjamin keamanan rakyatnya.
Kamis, 18 Februari 2016 (Ht)