Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH.,M.Si.,MH secara resmi menerima kunjungan Duta Besar Belarusia untuk Indonesia, Vladimir Lopato Zagorsky, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kamis (23/2).
Dalam kunjungan itu, Sulsel dengan Belarusia membahas sejumlah kemungkinan kerjasama khususnya pada bidang ekonomi.
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, kedatangan Dubes Belarusia ini karena mereka menangkap peluang penguatan ekonomi untuk kedua pihak. Menurutnya, mereka datang ke Sulsel untuk meyakinkan diri bahwa daerah ini sangat bagus dilakukan penguatan kerjasama.
"Ambassador Belarusia datang karena melihat perkembangan akselerasi ekonomi Sulsel. Dia menangkap bahwa percepatan investasi dan ekspor kita cukup bagus. Data terakhir, jumlah eskpor kita ke Belarusia mencapai USD 1,7 juta," ungkap Syahrul, usai pertemuan itu.
Gubernur Sulsel dua periode ini menambahkan, Belarusia juga merupakan negara yang memiliki produksi pupuk terbaik di dunia. Beberapa perusahaan yang ada di Indonesia, seperti Pupuk Gresik dan Kaltim itu mengambil bahan baku dari Belarusia.
"Bahkan dia juga meminta kita kerjasama dengan pemerintah Belarusia, bahkan antara gubernur dengan gubernur. Ini untuk melihat hal yang bisa dikerjasamakan dalam waktu singkat. Dia tidak mau lambat menangkap peluang, apalagi dia mengerti bahwa Sulsel merupakan energi bagi KTI," ungkapnya.
Meski mengakui membahas banyak hal, tetapi Syahrul mengungkapkan bahwa ada dua komitmen diplomatis yang dibahas lebih serius, yakni penguatan ekspor ikan dan pertanian.
"Belum teknis, belum MoU. Pintu Belarusia terbuka untuk ekspor ikan kita, dari sana akan masuk ke Rusia, Ukraina dan beberapa negara Eropa Timur. Kemudian masalah pertanian, salah satunya kita jajaki kemungkinan bisa menarik Belarusia membangun hilirisasi Industri disini," pungkasnya.
Sementara, Dubes Belarusia untuk Indonesia, Vladimir Lopato Zagorsky, mengatakan, pertemuannya dengan Gubernur Syahrul untuk berbicara soal kerjasama pengembangan ekonomi antara Sulsel dengan Belarusia.
"Kami menemukan bahwa Belarusia memiliki pasar terhadap perikanan Sulsel yang bisa dikembangkan pasarnya. Saat ini sebenarnya sudah ada beberapa produk perikanan Sulsel yang masuk ke Belarusia, tetapi kami yakin ini bisa dikembangkan," katanya.
Kamis, 23 Februari 2017 (Eky/Na)