Tanggal 19 Oktober tahun ini, genap sudah 348 tahun usia Sulawesi Selatan dalam terus berkiprah mengisi pembangunan di republik ini, terutama yang selalu menjadi prioritas adalah pembangunan di sektor pendidikan, pertanian, perikanan, kepariwisataan dan pelayanan kesehatan gratis serta peningkatan ekonomi kerakyatan. Variabel-variabel ini tentu berkaitan erat dengan indeks pembangunan manusia (IPM) seutuhnya dengan sasaran bagaimana membawa Sulawesi Selatan tetap kokoh pada peringkat 10 besar provinsi terbaik di Indonesia dari sebelumnya berada berada pada urutan 23. Bahkan predikat Sulawesi Selatan sebagai lumbung beras tingkat nasional sampai saat ini belum tergeserkan. .
Bahwa perjuangan untuk menegakkan dan mengisi cita-cita kemerdekaan melalui pembangunan dewasa ini, apalagi usia kemerdekaan negara kita Indonesia tercinta sekarang telah memasuki 72 tahun, bukan lagi merupakan kebutuhan semata, tetapi telah menjadi sebuah keharusan. Hal ini dikarenakan kondisi dan tuntutan zaman, yang memang berorientasi kepada kian mendesaknya untuk terwujudnya cita- cita kemerdekaan tersebut. Sementara pembangunan itu sendiri, secara maknawi tidak terbatas, arus areanya mengglobal dan secara lintas sektoral pula meliputi aspek berskala luas. Artinya, pembangunan tidak semata memanifestir fisik perekonomian. Karena dengan begitu, pada suatu ketika akan mempengaruhi bingkai perekonomian itu kelak sebagai sebab akibat dari benturan logis pelaksanaan aparatur lembaga sehingga sudah barang tentu pula dasar pembangunan itu harus senantiasa memberi prioritas pada pertumbuhan sektor sosial, politik, budaya dan hukum, perundang-undangan. Itulah sesungguhnya menurut saya pembangunan yang “paripurna”.
Pada kesempatan ini juga saya merasa perlu mengingatkan sebagaimana pernah dikatakan salah seorang pakar ekonomi, Michael Todaro, bahwa informasi itu penting dan mahal, dan karenanya informasi merupakan bagian dari kebutuhan pokok manusia tanpa kecuali. Apalagi informasi yang berkaitan dengan proses pembangunan di berbagai sektor. Sebab bagi Michael Todaro, arti dan makna suatu pembangunan itu adalah untuk menunjang kelangsungan hidup manusia, agar manusia dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, terpelihara kelangsungan hidupnya dengan sebaik-baiknya. Pembangunan harus dapat membentuk harga diri manusia, dalam arti memanusiakan manusia, memiliki harga diri yang layak sesuai harkat dan martabatnya. Terakhir diartikannya bahwa pembangunan itu harus mampu memberi kebebasan, karena manusia punya kemampuan untuk memilih agar bebas dari belenggu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Manusia juga dikatakan mampu membebaskan diri dari kekuasaan alam. Namun yang yang tak kalah pentingnya, di usia Sulawesi Selatan yang diperingati tiap tanggal 19 Oktober, semoga manfaatnya dapat lebih menggugah kesadaran kita semua tentang betapa pentingnya saling menghargai keberagaman, menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa demi tetap utuhnya tanah air Indonesia dalam bingkai NKRI.
Pula pembangunan secara konseptual merupakan proses perubahan yang direncanakan dan diarahkan kepada suatu kondisi atau nilai tertentu yang disepakati. Demikian halnya, pembangunan bangsa memiliki pengertian proses perubahan yang direncanakan pada semua komponen bangsa kita agar mencapai sasaran pembangunan yang telah dirumuskan sebagaimana tercermin dalam visi bangsa kita ialah “Indonesia yang Maju, Mandiri dan Adil”.
Seperti diketahui, perkembangan zaman yang amat pesat akibat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini, telah banyak membawa perubahan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Salah satu gejala di era millenium ketiga yang dapat mempengaruhi elemen-elemen penting bagi kehidupan setiap manusia adalah “bom” ekonomi global yang melahirkan gaya hidup global atau gaya hidup internasional universal. Namun globalisme tentu bukanlah internasionalisme yang harus kita hindari, sebaliknya kita harus mampu dengan perangkat kepribadian bangsa sendiri memandang dunia dan memainkan peranan dalam dunia. Jadi kita mutlak bisa menghindar diri hanyut dalam internasionalisme sebagai watak bangsa tanpa menutup diri dari dunia luar yang sedang menyatu dalam berbagai derap langkah kehidupan. Nah. Dirgahayu Sulawesi Selatan. Semoga tetap jaya dan sukses selalu**.. Gunt Sumedi )*