Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengumpulkan tokoh agama, ormas, TNI-Polri dan berbagai unsur lainnya untuk berdialog dan melakukan pertemuan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (16/5) lalu. Sekitar 30 orang perwakilan ini melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel dalam rangka membahas perkembangan dan situasi yang terjadi selama ini di  Indonesia, khususnya di Sulsel.

Antisipasi terkait dinamika perpolitikan dan isu persoalan keagaman atau SARA di berbagai daerah diharapkan tidak terjadi di Sulsel. SYL berharap kepada perwakilan tersebut bisa menjadi mediator yang baik , menyampaikan informasi kepada masyarakat serta tidak  meresahkan maupun membingungkan masyarakat.

"Pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana situasi nasional harus diamankan. Kondisi global saat ini sedang galau, hampir setiap negara memiliki masalah. Apa yang membuat itu karena saat ini hadirnya dunia baru. Dunia maya," ujar SYL.

Hadirnya dunia maya dikatakan SYL bahwa ini kemudian membuat dunia menghadapi tantangan baru, termasuk negara. Mengubah pendekatan serta pandangan dan menciptakan budaya baru.

"Banyak hal yang telah dikalahkan oleh piranti teknologi. Kalau dulu Soviet bisa goyang. Sekarang musuh negara bukan lagi senjata nuklir tetapi teknologi digital yang dimanfaakan untuk memecah belah," tuturnya.

Di hadapan tokoh-tokoh tersebut, SYL meminta agar Indonesia yang terdiri dari 700 lebih suku, 1.300 lebih bahasa  daerah untuk dijaga.

"Tantangan kita saat ini adalah limbah digital, jangan sampai terprovokasi dengan informasi yang salah. Postingan-postingan yang tidak terverifikasi harus di cek kebenarannya," ucapnya.

Ia menambahkan, pentingnya generasi saat ini dan generasi mendatang untuk dibentengi ilmu agama.

Setelah berdialog, Syahrul bersama tokoh dari kemudian syuting bersama untuk video Ramadan dan berkomitmen bersama siap menjaga kedamaian, ketentraman dan kebersamaan di Sulsel. 

Kamis, 18 Mei 2017 (Ytm/Na)