Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan memperingati Hari Air Sedunia, yang dipusatkan di lokasi pembangunan kolam regulasi Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Kamis (2/6). Peringatan Hari Air Sedunia ini akan dirangkaikan dengan groundbreaking dimulainya pembangunan kolam regulasi Nipa-nipa sekaligus penandatanganan kesepakatan bersama pengamanan Sungai Jeneberang.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel, Andi Darmawan Bintang, mengatakan, Peringatan Hari Air Sedunia akan dilaksanakan 2 Juni 2016, di lokasi rencana pembangunan kolam regulasi Nipa-nipa, Kabupaten Maros. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan MoU atau kesepakatan bersama pengamanan Sungai Jeneberang antara Menteri PUPR yang diwakili Dirjen Sumber Daya Air, Bupati Gowa, Takalar, dan Walikota Makassar. 

"Pada peringatan Hari Air Sedunia ini juga akan dilakukan groundbreaking dimulainya pembangunan kolam regulasi Nipa-nipa," ujarnya, di sela-sela Konferensi Pers terkait Peringatan Hari Air Sedunia, Selasa (31/5/2016).

Darmawan menuturkan, selain bupati dan wali kota se Sulsel serta Fokorpimda, pihaknya juga mengundang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya air bagi kehidupan. Peringatan Hari Air Sedunia kali ini mengambil tema Water and Job 2016, dengan sub tema Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air Menopang Kesejahteraan Masyarakat Sulsel. 

"Sekitar 1,5 miliar penduduk bumi pekerjaannya bergantung pada air. Itulah mengapa temanya Water and Job," kata Darmawan.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Air Sedunia, Ir Mustafa, menambahkan, kolam regulasi Nipa-nipa berfungsi untuk menampung air sementara waktu melalui speel way, dan dialirkan kembali setelah hujan reda. Kolam ini sebagai pengdendali banjir, sekaligus berfungsi untuk konservasi air tanah, pariwisata, dan arena olahraga ski air. 

"Sebelumnya ada waduk tunggu Pampang yang sudah berjalan lima tahun, yang sama fungsinya dengan kolam regulasi Nipa-nipa," jelasnya.

Mustafa memaparkan, kolam regulasi Nipa-nipa memiliki daya tampung 3,58 juta meter kubik. Kolam regulasi ini akan mengurangi daerah genangan tiga ribu hektare, yang berdampak di Kecamatan Tamalanrea, Tallo, dan Biringkanaya. 

"Melalui kolam regulasi ini, kita bisa mengendalikan banjir yang selalu terjadi setiap tahun di Kota Makassar. Jika rampung, kolam regulasi ini bisa mengurangi genangan 30 persen hingga 40 persen," paparnya.

Selasa, 31 Mei 2016 (Dw/Rs)