Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menerima kunjungan PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sulselrabar), di Ruang Kerja Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (14/3/2018). Dalam kesempatan tersebut,
PLN memastikan bahwa tak akan ada lagipemadaman secara bergilir di Sulsel, karena memiliki cadangan atau surplus listrik sebanyak 200 Mega Watt (MW) lebih.
General Manager PLN Sulselrabar, Bambang Yusuf, mengatakan, saat ini beban puncak yang ada di Sulsel sekitar 1.050 MW, sementara daya listrik yang ada bisa menyuplai sampai 1.300 MW.
"Sekarang kondisinya sangat bagus bahkan surplus, sekitar 200 megawatt," kata Bambang.
Nanti juga akan ada tambahan dari pembangkit listrik di Jeneponto masuk 70 MW dan 70 MW dari PLTB Sidrap. Khusus PLTB Sidrap, saat ini sudah masuk 26 MW.
Untuk elektrifikasi atau daerah yang sudah teraliri listrik, di wilayah Sulselrabar sudah mencapai 97 persen.
"Di wilayah Sulselrabar sudah mencapai 97 persen. Khusus Sulsel menghampiri angka 100 persen," sebut Bambang.
Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, berharap, harga listrik semakin murah.
"Listrik itu penting dan sangat strategis. Oleh karena itu PLN harus berpikir betul-betul untuk kepentingan rakyat, hadirnya untuk efektivitas dan efisiensi," kata Syahrul.
Menurutnya, produk dan layanan kelistrikan harus membuat rakyat semakin ringan, bukan semakin terbebani. "Saya percaya PLTB itu lebih efisien. Saya percaya listrik bisa turun dari harga sekarang," sebutnya.
Ia juga mengatakan, di awal memimpin, listrik Sulsel hanya berkisar 400 MW, Sulsel harus mendatangkan pembangkit listrik dari provinsi lainnya, untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan Sulsel. Saat ini sudah hampir mencapai 2.000 MW.
Ia juga berharap, rencana PLTB di Takalar dan Selayar akan terwujud secepatnya.
Rabu, 14 Maret 2018 (Srf/Na)