Anggaran sejumlah mega proyek di Sulsel terancam dipotong pemerintah pusat. Gubernur Sulsel, DR. H. Syahrul Yasin Limpo,SH.,M.Si.,MH, mengaku masih melakukan lobi-lobi agar tidak ada pemotongan anggaran.
"Saya sangat takut dilakukan pemotongan anggaran, saya lagi membujuk," kata Syahrul, di Kantor Gubernur, Rabu (20/4).
Syahrul mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan ke pemerintah pusat bahwa Sulsel berkontribusi terhadap pangan masyarakat Indonesia. Karena itu, anggaran pembangunan irigasi dan empat bendungan besar jangan sampai dipotong.
"Saya lagi bargaining, kita kasi makan 250 juta orang. Makanya jangan potong itu irigasi, empat dam," ujarnya.
Ia mengakui, tidak mudah meyakinkan pemerintah pusat. Sehingga, lobi sangat penting dilakukan.
"Ini kan gak gampang meyakinkan pemerintah pusat. Tentu saja lobi yang paling penting, bagaimana kita menjelaskan kepada mereka apa pentingnya semua ini," terangnya.
Gubernur mengaku sudah tiga kali mengundang anggota DPR RI dan DPD RI, yang berasal dari Provinsi Sulsel agar ikut mempertahankan konsep pembangunan Sulsel. Misalnya, airport dan kereta api yang bukan hanya untuk kepentingan Sulsel, tapi seluruh hub di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Ini semua tidak gampang, bagaimana seharusnya. Lobi juga harus tetap jalan pada high level. Komunikasi dengan eksekutif juga jalan," tuturnya.
Terkait serapan anggaran, ia menyebut, berdasarkan laporan yang ia terima semuanya on the right track atau sesuai aturan. "Jangan juga dipaksakan lebih dari aturan proses tendernya, bahwa dia sudah diproses tender, sebenarnya uangnya sudah jalan. Yang tidak boleh kalau proses tendernya tidak jalan. Ini cara melihatnya, mau dari prosesnya atau fisiknya. Fisiknya ada tapi prosesnya tidak ada, bisa masuk peradilan lagi nantinya," tegasnya.
Rabu, 20 April 2016 (Dw/Na)