Tahun 2018 ini merupakan tahun kelima pelaksanaan Fashion Carnaval Sulsel. Pelaksanaannya dipastikan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana kali ini akan mengusung tema Pesta Rakyat. 

"Tema ini dipilih karena kita baru saja melakukan pesta demokrasi, dari rakyat, untuk rakyat. Kita berharap karnaval ini juga menjadi pesta bagi industri kecil menengah (IKM), dari IKM, untuk IKM," kata Kepala Dinas Perindustrian Sulsel Ahmadi Akil, di sela-sela peluncuran Karnaval Fashion Sulsel 2018, di Hotel Golden Tulip Makassar, Kamis (30/8) malam. 

Menurut Ahmadi, berbeda dari tahun sebelumnya, karnaval yang rencananya akan digelar pada 14 Oktober mendatang ini diharapkan lebih banyak diikuti pelaku industri fashion lokal. Karnaval ini dirangkaikan dengan Peringatan Hari Jadi Sulsel ke-349.

Untuk itu, lanjutnya, sebelum pelaksanaan karnaval, pihaknya juga menyelenggarakan workshop untuk melatih para pelaku industri lokal membuat kostum dengan standar karnaval.

"Jadi tidak sekedar fashion untuk festival budaya," imbuhnya.

Sementara, Kepala Bidang Industri Alat Transportasi Ekonomi dan Aneka (IATEA) Dinas Perindustrian Sulsel, Meyke NS, mengatakan, tahun ini pihaknya berharap lebih banyak keterlibatan dari masyarakat umum yang terdiri atas asosiasi-asosiasi fashion.

"Selain itu, kami juga berharap karnaval ini akan diramaikan oleh peserta dari luar negeri," ucapnya.

Ketua Panitia, Hasrina Ali, menambahkan, penilaian dalam karnaval ini akan dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah peserta dari SLTA, SMK, dan Universitas. Sementara kelompok kedua terdiri atas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kabupaten/ kota, BUMN, Polri, TNI, Perbankan, Ormas, dan Umum.

"Pendaftaran peserta 19 September sampai 13 Oktober, dan jumlah peserta dalam satu kelompok minimal 3 orang, dan maksimal 49 orang," urainya. 

Kamis, 30 Agustus 2018 (Srf/Na)