Provinsi Sulawesi Selatan tahun ini akan menggelar Pilkada serentak pada 12 kabupaten kota serta Pilgub Sulsel. Meski tahun politik, sektor UMKM sebagai salah satu penggerak utama ekonomi Sulsel dinilai tidak akan terpengaruh, bahkan bisa tetap berkembang.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal, menjelaskan, tahun politik tetap terbuka peluang bagi sektor UMKM untuk berkembang, meski tak dipungkiri bahwa tetap ada sisi negatif dari pesta demokrasi yang akan berimbas pada sektor tersebut.
Malik Faisal menguraikan, beberapa agenda politik yang bisa menjadi peluang bagi UMKM, jika pertemuan atau sosialisasi kandidat dilakukan di warkop-warkop dan cafe, serta memberdayakan usaha kecil untuk membuat atribut kampanye.
"Pesta pilkada pasti berimbas kepada UMKM, ada positif dan ada negatifnya. Positif jika setiap rapat, sosialisasi dan pertemuan tim dilakukan di warkop-warkop dan cafe. Kemudian, membuat atribut kampanye seperti cetakan, bordir dan sablon baju di UMKM. Termasuk jika ada program pembagian modal usaha untuk UMKM," ujar Abdul Malik Faisal, Rabu (21/2/2018).
Selain sisi positif, kata Malik Faisal, tahun politik juga memiliki sisi negatif yang bisa berimbas pada kelangsungan UMKM. Salah satunya terkait aturan bahwa dalam pilkada sudah tidak boleh lagi ada atribut kampanye.
"Termasuk negatif jika dilarang bagi-bagi modal usaha, karena di anggap politik uang. Negatif jika UMKM juga ikut aktif terlibat dalam satu kelompok golongan politik tertentu," pungkasnya.
Kamis, 22 Februari 2018 (Ak/Er)