Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Tautoto Tana Ranggina membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan yang digelar oleh Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Prov Sulsel dengan tema Peran Humas sebagai Perekat Bangsa, di Hotel MaxOne Makassar, Senin (25/6/2018). Rakor ini dirangkaikan dengan pencanangan Gerakan Humas Melawan Hoaks.
Rakor yang dihadiri oleh bagian Kehumasan/Public Relations dari lingkup pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten-kota, BUMN, BUMD, lembaga pendidikan dan stakeholder kehumasan bertujuan untuk meningkatkan sinergitas humas dalam menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2018 di Sulsel pada tanggal 27 Juni mendatang.
Tautoto dalam sambutannya menyampaikan, sebagai aparat Humas tidak terlepas dari opini publik, karena salah satu fungsi Humas adalah menciptakan opini publik yang memiliki good will (kemauan baik) dan partisipasi.
"Kinerja Humas di lembaga pemerintahan adalah turut membantu dalam menjalankan suatu program pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditargetkan oleh pemerintah," kata Tautoto.
Humas juga berperan dalam membangun dan memberikan informasi sebaik secara internal dan eksternal. Humas harus membangun strategi untuk menanamkan kepercayaan publik, tidak hanya memperoleh citra positif tetapi mampu dipertahankan.
Tautoto menambahkan, ada tiga tujuan strategi komunikasi kehumasan, yakni : Pertama, meredam pemberitaan negatif yang terus menerus terhadap pemerintah. Kedua, agar opini masyarakat tidak berlarut-larut dikendalikan oleh pemberitaan negatif. Ketiga, untuk mencitrakan kembali positif pemerintah, paling penting menghindari krisis akibat pemberitaan.
“Pelaksanaan pilkada serentak di Indonesia, termasuk Sulsel tinggal menghitung hari, dan tentu diharapkan pesta demokrasi ini berjalan sukses,”ujarnya.
"Humas memiliki peran penting dalam kesuksesan perhelatan politik lima tahun tersebut sebagai mitra yang paling dekat, mendorong pers agar mengawal pilkada dengan baik," bebernya.
Humas berperan sangat besar dalam mengawal demokrasi media hadir di seluruh kehidupan masyarakat.
Tautoto menyampaikan, dalam konteks pilkada, media memiliki dua sisi fungsi yang tidak dapat dipisahkan. Di sisi lain, media sebagai pencerdasan politik dengan pemberitaan regulasi, sistem, opini dan berita terkait etika politik.
"Sisi lainnya, media sebagai sarana kepentingan politik para politisi dengan pemberitaan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan untuk mendorong media menjadi pengawal pilkada yang baik," paparnya.
Untuk itu, Humas harus mampu bersahabat dengan media. "Humas harus mendorong pemberitaan untuk menjaga keutuhan rasa memiliki negara kesatuan Republik Indonesia," ujar Pelaksana Tugas Sekda ini.
Sementara, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Devo Khaddafi, mengatakan, hari ini mestinya Sekda Sulsel menghadiri rakor pilkada. Tetapi karena kecintaannya pada dunia kehumasan di Sulsel, akhirnya bersedia hadir.
Dari rapat koordinasi diharapkan sesuai dengan tema yang diangkat, akan mampu dijabarkan di Sulsel. "Humas memegang peranan sangat penting, apalagi terkait pemerintahan. Humas ujung tombak pembentukan citra positif pemerintahan, sehingga peranannya sangat vital," ujarnya.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Humas Sulsel untuk berbagi pengalaman dan ilmu, termasuk bagaimana mengharmonisasikan satu organisasi dengan organisasi lainnya.
Pada awal pembentukan Forum Humas Sulsel pada 21 Mei 2017, yang tergabung baru dari kabupaten kota, namun dengan adanya rakor ini, maka akan semakin luas.
"Humas sangat penting untuk memiliki network luas," sebutnya.
Tema yang diangkat terkait keterlibatan Humas dalam menciptakan opini publik sangat penting, untuk menciptakan kesejukan khususnya adanya event politik.
Dalam Pilkada Serentak 2018 ini, diharapkan humas mampu menjadi garda terdepan untuk melawan berita-berita yang sifatnya memecah belah bangsa.
"Khususnya berita hoaks di Sulsel, karena dalam 10 tahun terakhir Sulsel merupakan daerah terbaik di Indonesia," pungkasnya.
Adapun materi yang diberikan terkait Humas menyikapi Pilkada Serentak dan Melawan Hoaks dibawakan oleh Kolonel Inf Andi Suyuti, Staf Ahli Pangdam XIV Hasanuddin Bidang Hukum dan Humaniter. Sesi selanjutnya, materi terkait Personal Branding dibawakan oleh Fiko Ardiansyah dari BEDA Consulting.
Ketua Umum Perhumas Indonesia 2011-2014 dan pendiri sekaligus direktur London School of PR (LSPR) juga hadir memberikan presentase dan workshop dengan tema menyiapkan PR Profesional di Era Digital.
Acara dsusul dengan pencanangan Gerakan Humas Melawan Hoaks.
Senin, 25 Juni 2018 (Srf/Na)