Makassar, sulselprov.go.id - Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tautoto Tanaranggina, mengukuhkan Pengurus Provinsi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Sulawesi Selatan masa bakti 2023-2028, di ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Selasa 17 Oktober 2023.

Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Provinsi PWRI Sulsel tersebut disaksikan langsung Sekertaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar PWRI Agung Muliyana. Turut hadir pula Kepala BKD Provinsi Sulawesi Selatan Sukarniaty Kondolele.

Dalam sambutannya, Tautoto berharap pengurus PWRI bisa terus menciptakan inovasi dan mendorong keteladanan bagi para penerus generasi ASN.

"Melalui konsep Ing Ngarso Sung Tulodho dan juga Tut Wuri Handayani, maka PWRI dapat mendukung visi utama pemerintah Indonesia saat ini, yaitu Indonesia Emas 2045," ucapnya.

Selain pengukuhan dan rapat kerja, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Sosialisasi Pengembalian Dana Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Menurut Tautoto, Tapera dulunya dikenal sebagai Bapertarum (Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil). 

"Dimana dulu seluruh ASN memiliki kewajiban untuk membayar iuran Bapertarum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bapertarum sendiri didirikan untuk memberikan pelayanan kepada ASN agar dapat memiliki rumah yang layak," ungkapnya.

Tautoto mengatakan, pentingnya sosialisasi ini karena masih banyak ASN yang belum mengetahui tata cara dan syarat-syarat pengembalian dana Tapera. Dengan jumlah nasional sebanyak 4,2 juta ASN dan sebanyak kurang lebih 200 ribu berada di wilayah Sulawesi Selatan.

Sementara itu, Sekjen Pengurus Besar PWRI Agung Muliyana menyoroti masih banyaknya ASN yang tidak mempersiapkan diri memasuki masa pensiun. Untuk itu, salah satu program yang menjadi penekanan Pengurus Besar PWRI adalah penyuluhan dan pelatihan memasuki masa pensiun bagi ASN.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan program penyuluhan memasuki masa pensiun. Ini penting karena banyak ASN memasuki masa pensiun tanpa persiapan. Berdasarkan kajian sementara, sekitar 70 sampai 80 persen menyekolahkan SK pensiun," ungkapnya.

Dengan penyuluhan tersebut, lanjutnya, maka para ASN kedepannya bisa lebih paham bagaimana mengelola waktu, mengelola dana, dan mengelola kesempatan selama masa pensiun.

Ketua Pengurus Provinsi PWRI Sulsel, Andi Syahriwijaya mengungkapkan, setelah pelantikan tersebut pihaknya akan mulai bekerja secara maksimal dalam menjalankan program kerja PWRI di Sulawesi Selatan.

"Setelah kami dikukuhkan kami akan jalan maksimal untuk melaksanakan agenda yang sudah menanti. Saya akan berusaha semaksimal mungkin sehingga PWRI ini saya akan lanjutkan dan lebih bagus lagi," tegasnya.

Dengan demikian, Andi Syahriwijaya mengajak kepada seluruh pengurus PWRI Kabupaten/Kota di Sulsel untuk membangun komunikasi yang lebih intens. Terlebih lagi, kepengurusan PWRI Sulsel ini diakuinya diisi oleh orang-orang hebat, seperti mantan-mantan anak kepala daerah, mantan kepala dinas, dan mantan kepala biro.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan piagam Pengurus Provinsi PWRI Sulsel kepada Ketua PWRI Soppeng Andi Rusli Razak dan Ketua PWRI Kabupaten Selayar Najamuddin.

Penyerahan piagam dan tanda penghargaan Pengurus Besar PWRI oleh Sekjen Agung Muliyana, kepada Andi Ina Kartika Sari, Dollah Mando, Yanti A Mansur Sulthan, Tautoto Tanaranggina, Ruslan Abu, A Muhammad Dachlan, dan Penyerahan PIN PWRI dan Penyerahan SK PB ke Asisten Administrasi Setda Provinsi Sulawesi Selatan Tautoto Tanaranggina. (*)