Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, menerima audiensi panitia The 4th Intenational Conference of Indonesian Remote Sensing Society (ICOIRS 2018) atau Konferensi Internasional Keempat Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia, di Rumah Jabatan Gubernur di Jalan Sungai Tangka, Makassar, Jum'at (26/10). Hadir Ketua Panitia ICOIRS 2018 Dr. Eng. Hendra Pachri ST., M.Eng dan rombongan. 

Kedatanganya mereka untuk mengundang Nurdin Abdullah membuka acara sekaligus sebagai keynote speaker pada acara yang akan berlangsung 30-31 Oktober mendatang, di Four Points by Sheraton Hotel. Tema yang diangkat adalah Conserving the earth for future generation (Konservasi Bumi untuk Generasi).

Adapun kegiatan ini dilaksanakan oleh Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) Komisariat Sulsel bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Acara ini dilaksanakan untuk mengetahui  seperti apa pemanfaatan remote sensing (penginderaan jauh) untuk berbagai sektor di Indonesia. Baik itu pertanian, sumber daya alam kebencanaan, dan perencanaan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi.

Nurdin Abdullah menyambut pelaksanaan kegiatan ini. Apalagi perkembangan dunia bergerak sangat cepat, begitu juga dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Termasuk ilmu penginderaan jauh.

"Dulu kita harus survey berhari-hari di lapangan untuk tahu komposisi dan struktur hutan dan lahan, juga potensinya. Sekarang, dengan perkembangan penginderaan jarak jauh dan GIS, semua bisa didapatkan lebih cepat dan dengan ketelitian yang luar biasa," ujarnya. 

Penggunaan citra resolusi sangat tinggi misalnya. Menurut Nurdin Abdullah, akan sangat membantu perencanaan suatu program yang tepat dan dalam waktu yang singkat.

Sementara itu, Hendra Pachri menyebutkan, kegiatan ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Yang dibahas adalah potensi remote sensing yang ada di Indonesia, tetapi sifatnya internasional. 

"Pembicara juga ada dari luar negeri seperti Taiwan, Australia dan Jepang. Serta untuk Indonesia dari Badan Informasi Geospasial dan LAPAN RI," jelasnya.

Ia berharap, semua agenda yang direncanakan bisa berhasil. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas jaringan penelitian antara peneliti atau antara lembaga penelitian di dalam dan luar negeri, sehingga tercipta kerja sama yang berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan dan program pertanian berkelanjutan. 

Selain itu, sebagai media untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama riset diantara para peneliti dari dalam dan luar negeri. Serta sebagai media untuk meningkatkan jumlah publikasi internasional bagi para peneliti Indonesia.

"Pelaksanaan konferensi internasional ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas ilmiah dan kemampuan meneliti dosen atau peneliti," ujarnya.

"Kami menerima lebih dari 200 abstrak makalah penelitian dari penulis Indonesia dan luar negeri. Tetapi hanya 150 abstrak yang diterima untuk disajikan dalam sesi paralel kami," tambahnya.

Diperkirakan, kegiatan ini akan diikuti hingga 500 peserta dari dalam dan luar negeri. Terdiri dari unsur dosen, peneliti dan praktisi  dari seluruh Indonesia dan luar Indonesia, Kementerian di Indonesia; Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertambangan, Pekerjaan Umum, Riset dan teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Birokrat dan Pemda Se-Sulawesi Selatan dan dari luar Sulawesi Selatan. 

Adapun yang akan bertindak sebagai Keynote/Invited Speaker pada konferensi ini berasal dari dalam dan luar negeri. Adapun Keynote/Invited Speaker tersebut, 
adalah:
1. Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah,M. Agr (Gubernur Sulawesi Selatan)
2. Prof Dr. Ir Hasanuddin Zainal Abidin, M.Sc. (Head of Indonesia Geospatial Information Agency, Indonesia); 
3. Dr. Orbita Roswintiarti, M.Sc. (Deputy Chairman of Remote Sensing Affairs Indonesia National Institute of Aeronautics and Space, Indonesia); 
4. Prof. Dr. Ir. Dewayany Sutrisno, M.App.Sc. (President of Indonesian Society for Remote Sensing, Indonesia); 
5. Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo (Chiba University, Jepang); 
6. Dr. Rohan Fisher (Charles Darwin University, Australia); 
7. Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Phill (Unhas Professor).

Sabtu, 27 Oktober 2018 (SrfNa)