Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnaker) Sulsel Andi Darmawan Bintang, bersama Kepala Dinas Kominfo SP Sulsel Amson Padolo turun langsung ke Huadi Nickel - Alloy di Kabupaten Bantaeng, untuk melakukan klarifikasi dan mengecek legalitas dokumen para TKA asal tiongkok yang masuk ke Sulsel.Senin (5/7).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Andi Darmawan Bintang, menyampaikan kedatangannya untuk melakukan klarifikasi, agar tidak ada lagi simpang siur informasi di masyarakat. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM oleh pemerintah.
"Kedatangan kami untuk melakukan klarifikasi, agar tidak ada lagi simpang siur informasi di masyarakat, dan sejauh ini sudah jelas TKA Asal tiongkok yang masuk ke sulsel telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ungkapnya.
Ia juga berharap ke depannya sudah ada koordinasi yang baik antara perusahaan dan pemerintah. Khususnya dalam melaporkan mengenai tenaga kerja mereka.
"Sekarang semua sudah clear, tidak ada lagi simpang siur informasi, kita berharap kedepannya ada koordinasi yang baik antara perusahaan dan pemerintah," pungkasnya.
Mewakili Imigrasi Makassar, Ardiyanto, menjelaskan TKA itu saat mereka tiba di Jakarta dari Tiongkok, mereka terlebih dahulu dikarantina di Wisma Atlet dan telah di swab PCR.
"Pemberangkatan mereka ke Makassar, setelah melalui semua prosedur yang ditetapkan pemerintah. Dari kesehatan hingga Imigrasi, semua prosedur sudah terlewati," ungkapnya.
Terkait visa, lanjut Ardiyanto, juga tidak ada masalah. Mereka menggunakan visa bisnis dengan tujuan uji coba keahlian.
"Visa mereka juga tidak ada masah dan itu diperkenankan dalam aturan dengan jangka waktu 60 hari." Tuturnya.
Lebih jauh Ardiyanto Menambahkan tercatat dalam sistem Imigrasi, ada 46 TKA yang datang ke Sulsel dalam tiga gelombang.
"TKA asal tiongkok telah datang ke sulsel dalam tiga gelombang, pertama Tanggal 29 Juni sebanyak 9 orang, tanggal 1 Juli 17 orang, dan pada 3 Juli sebanyak 20 orang," pungkasnya.
Sementara itu, HRD Huadi Nickel - Alloy, Andriani Karaeng Rita Latippa, mengaku, membutuhkan tenaga kerja konstruksi baja langsung dari Tiongkok, karena kontraktor yang membangun pabrik memang dari sana. Dan terkait dengan kedatangan para TKA tersebut, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik yang berhubungan dengan ketenagakerjaan ataupun keimigrasian, secara legalitas sudah dilakukan sesuai alurnya.
"Saat tiba di Jakarta, mereka diisolasi sesuai dengan protokol kesehatan. Tiba disini, kami juga belum langsung memberikan pekerjaan, tetap diisolasi, dilakukan Swab PCR, istirahat, baru bekerja," terangnya.
Lanjut Rita, karena ini uji coba keahlian akan dievaluasi kembali. Kalau tidak sesuai dengan standar perusahaan, mereka akan dipulangkan.
" Makanya, pesat sekali pergerakan tenaga kerja kami, karena kami juga kejar deadline, menuntaskan semua nilai investasi perusahaan kami, untuk percepatan pembangunan itu. Jadi, karena kondisi memang yang kemarin adanya PPKM, ada hal-hal yang mempengaruhi kedatangan mereka. Sekarang ini, lewat Dinas Kesehatan dan Pemkab Bantaeng, malam ketika tiba langsung Swab PCR, dan kami sudah koordinasi dengan Pemda. Semoga tidak ada masalah. Saya tetap berharap, progres pekerjaan tetap berjalan dengan baik," tegasnya
Ia menegaskan, jika dalam prosesnya ada kebijakan karena Covid, juga akan menjadi prioritas perusahaan.
"Karena kami juga menerapkan standar yang sangat ketat untuk masuk ke area," tutupnya.
Senin, 5 Juli 2021 (Diskominfo)