Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan kado spesial di HUT Ke-348 Sulawesi Selatan dengan melakukan groundbreaking Jalan Tol Layang AP Pettarani

Pada groundbreaking ini, Menter PUPR didampingi oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur  Agus Arifin Nu'mang, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisasputra Zuna, Direktur Utama Bosawa Marga Nusantara (BMN) Anwar Toha, Kepala Dinas Bina Marga Sulawesi Selatan, HM Amin Yakob danKepala Balai BPJN XIII Makassar Bastian S. Sihombing melakukan penekanan tombol sirene secara bersama-sama.

Pada kesempatan ini Menteri PUPR juga melakukan peresmian Underpass Simpang Mandai.

Dia meminta agar jalan Tol Pettarani dikerjakan cepat,  apalagi tidak ada pembebasan lahan.

"Karena tidak ada pembebasan lahan bisa cepat dikerjakan. Buat kami di PUPR itu harus dikerjakan dengan cepat,  ini bisa dilakukan secepatnya," harap Basuki.

Selain jalan Tol Layang Pettarani, Menteri PUPR juga berharap jalan tol dari Makassar ke Maros segera dihadirkan.

"Mudah-mudahan jalan Tol Maros-Makassar bisa kita bangun di awal tahun 2018, kalau itu terjadi,  itu karena niat baik Pak Syahrul mudah-mudah mendapat rhido Allah, Don't stop komandan saya ingatnya seperti itu," sebut Basuki.

Dengan dilakukannya groundbreaking SYL mengaku sangat bahagia. Apalagi dihadiri langsung Menteri PUPR.

"Saya sungguh ingin mewakili perasaan sebagai orang Sulsel,  saya sangat senang dan berterima kasih, karena Bapak Basuki bersedia hadir," ujar SYL.

SYL menjelaskan wajar jika Sulsel mendapatkan jalan tol. Karena arus kendaraan mobil di Makassar dalam sehari 65 ribuan mobil, dari Kabupaten Gowa ke Makassar 20.000-an  sedangkan dari Kabupaten Maros ke Makassar 40.000an.

SYL mengaku cemburu dengan Sumatera yang mendapatkan 110 km tol dan Jawa yang mendapatkan ratusan kilometer tol baru.

Hadirnya tol ini menurut gubernur karena peranan semua pihak. Termasuk Walikota Danny Pomanto. Dimana Makassar merupakan lokasi dibangunnya jalan tol ini.

Dirut BMN Anwar Toha, mengaku pihaknya terus berupaya memberikan solusi dan inovasi terbaik untuk pembangunan jalan Tol Layang AP Pettarani.

"Berupaya memberikan yang terbaik melalui desain dengan teknologi yang disepakati oleh semua pihak,  sehingga pembangunan tol ini dapat terlaksana," kata Anwar.

Groundbreaking ini merupakan penambahan lingkup awal pembangunan Jalan Tol Ujung Seksi 3 atau jalan Tol Layang AP Pettarani yang dibangun di atas jalan nasional. Diharapkan mengurangi kepadatan jalan di Makassar,  jalan tol ini memiliki panjang 4,3 km dengan nilai invetasi Rp 2 triliun.

Jalan ini menggunakan desain double decker dan teknologi ini pertama kali diterapkan di Indonesia. Setelah groundbreaking dibutuhkan waktu enam bulan untuk masa persiapan ke tahap pembangunan dan dua tahun untuk konstruksi.

Sementara itu Anwar juga menjelaskan Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)  memiliki panjang 11,57 Kilometer mulai dari jembatan Tallo sampai sampai simpang Mandai Makassar.

Sementara itu Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Bastian Sihombing mengatakan untuk Underpass Simpang Mandai/Sayang adalah underpass pertama di Sulsel dan menghubungkan tujuh titik jalan. Membutuhkan tiga tahun konstruksi.

Kamis, 19 Oktober 2017 (Ytm/Yy)