Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang, saat memberikan kuliah umum "Manajemen Pembangunan Daerah" di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Kamis (19/5/2016).

"Berbicara tujuan pembangunan, intinya kesejahteraan. Tak hanya itu, kesejahteraan belum tentu tenteram. Saya lebih senang dengan kata tenteram, banyak," katanya.

Menurutnya, manajemen ilmunya hanya satu, yakni planning, organizing, actuating, dan controlling. "Hanya saja, kadang ilmunya sama, tetapi prakteknya berbeda," ujarnya.

Manajemen pembangunan daerah, kata dia, ditentukan oleh pemimpin di daerah tersebut. "Ini ditentukan oleh siapa yang memipin dalam mengambil keputusan, tergantung leadership di daerah itu," katanya.

Ia melanjutkan, program pemerintah daerah harus sejalan dengan program secara nasional. "Kita harus menyesuaikan dengan program nasional. Tidak seperti orde baru yang ada repelita (rencana pembangunan lima tahun), disitu kelihatan apa yang kita kerja. Sekarang, berganti Presiden, berganti program, seperti nawacita," jelasnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan program peningkatan kapasitas keuangan daerah dalam peningkatan pelayanan msyarakat tak kalah pentingnya. "Itu dilakukan dengan meningkatkan sumber pendapatan daerah yang berkeadilan dan pengembangan transparansi," ujarnya.

Untuk diketahui, APBD DKI Jakarta 11 kali lipat lebih tinggi daripada Sulsel. Dimana, Jakarta 72 triliun, sedangkan Sulsel hanya 6,4 triliun. "Jangankan begitu, 15 triliun, saya yakin bisa lebih memajukan Sulsel bersama Pak Syahrul. Pendapatan per kapita Sulsel Rp 41 juta sudah lebih tinggi daripada Filipina yang Rp 37 juta," tuturnya.

Kamis, 19 Mei 2016 (Srf/Er)