Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Sidik Salam mewakili Gubernur membuka Seminar Nasional dan Dialog Kebangsaan di Hotel The Banua Makassar, Jumat (11/11/2016). Seminar Nasional dan Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ini mengangkat tema “Identitas dan integritas Bangsa di era Global dalam Kerangka Budaya Indonesia Tahun 2016”.
Sidik Salam dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa sejarah Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang cukup panjang berdasarkan kenyataan yang objektif, maka tidak dapat dilepaskan dari akar-akar budaya yang mendasari identitas bangsa.
“Identitas bangsa adalah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan bangsa dengan acuan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,”ujarnya.
“Departemen Sastra Indonesia Fakultas Budaya Universitas Hasanuddin akan terus berusaha semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia khususnya yang berkaitan dengan profesionalisme dibidangnya,”kata Sidik.
“Unhas lebih khususnya Fakultas Budaya akan terus berupaya menjaga nama baik dan konsisten dalam menjalankan proses pendidikan dan pembelajaran yang bermutu guna menghasilkan lulusan yang potensial dan berkualitas,” tegasnya.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof. DR. dr. Budi, M.Sc mewakil Rektor mengatakan bahwa Unhas sangat mensupport kegiatan-kegiatan yang bersifat internasional dan akan terus mendorong kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangun.
“Unhas juga sangat mengapresiasi atas terlaksananya seminar nasional yang diikuti oleh banyak tamu dan banyak narasumber dari berbagai penjuru di pelosok tanah air ini, ini berarti selain dihadiri tamu-tamu dari luar, tapi juga kita bisa mengukur hal-hal yang bersifat budaya, bersifat bahasa dan sastra,” ujarnya.
“Bahasa adalah identitas dari intergeritas dan saat ini ada peluang bagi kita di fakultas ilmu budaya. Fakultas seni budaya sudah mulai membangun ini, karena Unhas saat ini sudah memiliki pusat unggulan (center of excellent) yang berbeda-beda untuk semua fakultas. Kalau Fakultas Kedokteran akan mempersipkan center of excellent di bidang pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu kedokteran. Fakultas Hukum akan mengambil center of excellent di bidang hukum. Fakultas Ilmu Budaya misalnya membuat satu pusat unggulan ilmu-ilmu budaya atau pusat ilmu bahasa, dan budaya Bahasa,” bebernya.
Senada Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Burhanuddin Arafah Alhamdulillah, juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya seminar ini. “Tahun ini kita menyelenggarakan seminar sampai hari ini sudah 6 kali dalam hal budaya, dan atas nama pimpinan fakultas saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas segala perhatian dan sehingga pada waktu yang akan datang kegiatan seperti ini akan lebih bersemarak lebih lagi,” ucapnya.
“Hal yang mendasar yang menjadi perhatian kita semua yakni Undang-Undang bahwa bahasa Indonesia ini akan menjadi bahasa pengantar resmi di pendidikan bahkan diatur resmi dalam iklan, media-media massa tapi perakteknya sampai hari ini tidak seperti pada amanat itu, berarti tanggung jawab kita untuk kembali melihat makna dari undang-undang itu sendiri,”bebernya.
Jumat, 11 November 2016 (Sr/Er)