Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Ashari F. Radjamilo meresmikan Wisma UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulsel, di Jalan Wijaya Kusuma, Makassar, Rabu (13/3/2019).

Hadirnya Wisma ini mendukung dan sesuai dengan lima Prioritas Program Pembangunan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang tertuang dalam Visi-Misi Provinsi Sulawesi Selatan. 

“Selain perlunya pembangunan fisik, agar pelayanan kesehatan dapat berjalan secara maksimal dan berkualitas, juga harus ditunjang SDM kesehatan yang berkualitas,” kata Ashari.

"Semua komponen yang terlibat dalam pelayanan harus bekerja sama untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dimulai dari tingkat pelayanan dasar sampai pelayanan tingkat lanjutan," bebernya.

“SDM adalah salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya.

UPT Pelatihan Kesehatan yang dilengkapi dengan 16 kamar dibentuk untuk dapat berkontribusi dalam memenuhi kualitas dan kuantitas sumber daya yang baik. Tenaga kesehatan yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja (first graduate). 

Pelatihan yang dapat dilaksanakan di UPT Pelatihan Kesehatan adalah pelatihan fungsional tenaga kesehatan yang kurang lebih 30 jabatan fungsional dan pelatihan teknis kesehatan. “Ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kabupaten/kota yang ada di Sulsel,” terangnya. 

Salah satu sarana pendukung UPT Pelatihan Kesehatan adalah wisma atau fasilitas inap bagi peserta pelatihan. Wisma yang dibangun adalah wisma yang memiliki standar sarana dan prasarana akreditasi pelatihan kesehatan, dengan biaya terjangkau.

“Kami senantiasa akan memberikan dukungan untuk pembangunan UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan khususnya dalam pembangunan wisma UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulsel, Rosmiati Mantang, menyebutkan, wisma ini masih akan dikembangkan pembangunannya hingga empat setengah lantai nantinya. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp24 miliar. Sedangkan untuk sarana dan prasarana Rp6 miliar.

“Kedepan diharapkan bisa memasukkan pendapatan atau PAD Rp15,2 juta perhari, jika pembangunan wiswa tersebut terselesaikan,” pungkasnya.

Rabu, 13 Maret 2019 (Srf/Na)