Makassar, sulselprov.go.id - Sebanyak 208 warga binaan pemasyarakatan, terdiri dari narapidana dan anak pidana, mengikuti Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan se-Sulawesi Selatan yang dibuka di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Kamis, 18 September 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan” ini digelar oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Sulawesi Selatan, dengan melibatkan 25 Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan se-Sulsel.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, yang juga Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Makassar, bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membuka kegiatan secara resmi.
“Pertama saya sangat mengapresiasi Pak Kakanwil dan Kalapas atas terselenggaranya kegiatan ini," ujar Fatmawati.
Bahwa semua rutan, lapas, hingga Lembaga Pembinaan Khusus Anak se-Sulsel ikut berpartisipasi dengan penuh semangat.
Menurut dia, perkemahan pramuka merupakan sarana pembinaan warga binaan agar lebih siap kembali ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman.
“Makna dari kegiatan ini bukan hanya hukuman yang dijalani, melainkan pembinaan," katanya.
Fatmawati menyebutkan, babwa mereka lantang mengucapkan Pancasila, UUD 1945, hingga Tri Satya. "Saya sampai merinding, karena ternyata warga binaan kita masih punya rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan,” ujarnya.
Ia juga menilai keterampilan yang ditunjukkan warga binaan, seperti simpul tali yang rapi dalam latihan kepramukaan, menjadi bukti nyata bahwa pembinaan telah berjalan konsisten di tiap lapas.
“Ini bukan sekadar acara seremonial, tapi memang sudah ada pembinaan kepramukaan yang dijalankan,” tambahnya.
Fatmawati menegaskan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan terus mendukung kegiatan pembinaan pramuka bagi warga binaan. “Kami dari Pemprov, sebagai pembina Pramuka, tentu siap mendukung agar pembinaan ini berkesinambungan,” ujarnya.
Kegiatan pramuka diyakini memperkuat proses pembinaan warga binaan pemasyarakatan melalui nilai disiplin, tanggung jawab, dan nasionalisme. Menjadi ruang pembelajaran yang mendorong keterampilan serta memperkuat karakter warga binaan.
Bagi warga binaan, kegiatan ini membuka kesempatan untuk membangun rasa percaya diri, mengasah keterampilan kepramukaan, serta menanamkan kembali nilai kebersamaan. Hal ini diharapkan dapat mempercepat reintegrasi sosial mereka ke tengah masyarakat.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengutamakan pendekatan pembinaan dibanding hanya pemidanaan. Keikutsertaan warga binaan dalam kegiatan pramuka menjadi contoh nyata bahwa pembinaan pemasyarakatan dapat menghasilkan warga yang lebih siap kembali berkontribusi.
Selain itu, masyarakat diharapkan lebih terbuka dalam menerima eks warga binaan karena telah dibekali dengan nilai kedisiplinan, keterampilan, dan semangat nasionalisme.
"Sehingga kita berharap nanti selepas dari pembinaan di sini kembali kepada masyarakat secara utuh, diterima oleh masyarakat, lalu kemudian bisa beradaptasi dan menatap masa depan yang lebih baiknya," pungkasnya.
Upacara pembukaan turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sulsel Rudy F. Sianturi, Kepala Lapas Kelas I Makassar Sutarno, serta 25 kepala UPT Pemasyarakatan se-Sulsel. Bertindak sebagai komandan upacara adalah M. Romadlon Afwan. (*)