Aksi ratusan Ibu-Ibu yang melakukan demo dengan membawa anaknya di depan Kantor Gubernur Sulsel menuntut dihentikannya Tambang Pasir Laut serta di Cabutnya Izin Tambang di Wilayah Tangkap Nelayan, mendapat perhatian Wakil Gubernur Sulsel,  Andi Sudirman Sulaiman.

Wagub Sulsel,  Andi Sudirman Sulaiman Meminta pemilik konsesi dan nelayan duduk bersama untuk membahas permasalahan ini. 

"Para nelayan dan pemilik ijin usaha pertambangan (IUP) Pasir laut di koordinat yang diizinkan yaitu PT. Boskalis untuk bertemu dan duduk bersama untuk membahas masalah ini,"ungkapnya. 

Ia menyebutkan semua pemilik konsesi dalam hal ini perusahaan pemilik IUP Pasir laut bersama warga nelayan harus segera mendapatkan solusi yang tepat. 

"Pemilik konsesi dalam hal ini perusahaan pemilik IUP Pasir laut bersama warga nelayan pulau sekitar konsesi, agar segera mendapatkan sebuah solusi bersama atau peninjauan kembali wilayah konsesi yang aman bagi nelayan,"sebutnya. 

Wakil Gubernur sulsel yang dikenal sangat religus lebih jauh mengaku tidak ingin ada penderitaan di atas sebuah program strategis proyek strategis Nasional (PSN).

"Kita tidak ingin ada penderitaan di atas sebuah program strategis (proyek strategis Nasional). Prinsipnya adalah menahan mudharat lebih utama dibanding memberi manfaat," tegasnya.

Orang nomor dua disulsel ini mengaku turut prihatin dengan perjuangan warga Pulau Kodingareng Lompo.

"Mereka butuh perhatian. Apalagi dari pengakuan warga, jika berdampak pada perekonomian warga yang bekerja sebagai nelayan.,"jelasnya. 

Ia menambahkan Makassar New Port (MNP) adalah proyek strategis Nasional yang membutuhkan timbunan pasir laut dalam upaya untuk membangun pelabuhan di Makassar.

"Boskalis adalah kontraktor penambang pasir laut yang bekerja di wilayah perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan (IUP) Pasir laut di koordinat yang diizinkan."Tutupnya. 

Diketahui Ratusan warga yang didominasi oleh ibu-ibu dari dari Pulau Kodingareng Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar menginap didepan pintu gerbang Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo. 

Mereka melakukan aksi demo pada Kamis (13/8/2020) kemarin. Bahkan hingga Jum'at (14/8/2020) mereka masih bertahan. menuntut dihentikannya aktivitas tambang pasir yang dilakukan perusahaan asal Belanda, PT Boskalis, di wilayah Pulau Kodingareng Lompo, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar. Pasalnya sejak adanya aktivitas tambang pasir tersebut, masyarakat Pulau Kodingareng mengalami kesulitan ekonomi.

Spanduk sepanjang 15x1 meter dengan tulisan "Hentikan Tambang Pasir Laut dan Cabut Izin Tambang di Wilayah Tangkap Nelayan" nampak terbentang di depan gerbang pintu masuk Kantor Gubernur Provinsi Sulsel.

Jumat, 14 Agustus 2020 (Diskominfo)